Tanggal 6-12 Maret kemarin, saya bersama 15 orang  Onedropper lainnya berkunjung ke perkebunan Northern Light milik Young Living di Fort Nelson, Kanada. Disinilah essential oil Northern Light Black Spruce kita ditanam dan disuling. Essential oil black spruce merupakan bahan baku penting untuk berbagai macam blend populer, seperti Peace and Calming, Valor, RC, Trauma Life & White Angelica.
Perkebunan ini dibuka tahun 2014, dan tahun ini adalah pertama kalinya Winter Harvest  diadakan disini untuk anggota yang ingin melihat dan terlibat langsung dalam proses Seed to Seal. Berikut sedikit cerita tentang kegiatan kami selama disana.

ARRIVAL (6 MARET 2017)
Berangkat dari Vancouver menuju Fort Nelson dengan pesawat kecil berkapasitas 32 orang. Pesawat berangkat jam 7.35pagi, melalui kota Prince George dan ganti pesawat disana (sama kecilnya). Untuk sampai kesini, saya melewati 5 airport : Singapura – Hongkong -Vancouver – Prince George – Fort Nelson. Seru yah!
Untuk perjalanan ini, kami menyiapkan sedikitnya 5 lapis pakaian plus heat packs yang sempat kami tes di Whistler (tempat Winter Olympic diadakan tahun 2010). Suhu di Whistler ketika kami kunjungi sekitar minus 7 derajat.
Di Fort Nelson, suhu paling hangat yang pernah kami alami adalah minus 18 derajat di siang hari. Rata-ratanya adalah minus 23 hingga minus 33 dan turun hingga minus 40 derajat di malam hari.

Tiba di Fort Nelson, bandara ke 5 yang dilewati untuk sampai kesini

Tiba di Fort Nelson, setelah makan siang kami pergi berbelanja bahan makanan untuk 1 minggu, lalu menuju ke kabin tempat kami tinggal yang konon di bangun dari masa perang dunia tapi sangat terawat. Selama disana, setiap orang mendapat giliran memasak (sarapan, makan siang dan malam), bersih-bersih (mencuci piring dan membersihkan kamar mandi), waktu mandi dijatahi setiap orang 10 menit dan tentu saja ada jadwal jaga malam untuk “menangkap” aurora borrrealis. Anggota team dibagi menjadi 8 kelompok, setiap pasang bertugas saling menjaga dan mengawasi saat bekerja, belajar dan jalan-jalan.

Bermacam-macam jadwal : masak, mandi, bersih-bersih dan menangkap aurora      Foto : Fiona

Setelah berberes, semua orang keluar untuk makan malam, kecuali saya dan Dana Neo, my bunk mate + buddy di perjalanan ini. Kami berdua jalan-jalan di sekitar kabin -yang terlihat sangat cantik seperti foto kartu post- and play with the snow di halaman luar yang dalamnya hingga selutut. #snowexcited

Memasak adalah pekerjaan beresiko tinggi =p Foto: Rockstarpapasan

HARI 1 ( 7 MARET 2017)
Belajar Raindrop Technique dari Tamara Packer di dalam gedung penyulingan, di tengah perkebunan. Tamara adalah sepupu Gary Young,  merupakan orang pertama yang diajari teknik ini oleh Gary dan “bertanggung jawab” mengedukasi orang-orang tentang Raindrop. Disini juga, to be honest, saya pertama kali merasakan full raindrop massage dan mempraktekkannya pada orang lain selain anak-anak dan suami yang  biasanya cuma diusap-usap di punggung.
Setiap orang mendapat giliran menjadi receiver dan facilitator. Saking tenang dan enaknya dipijat, banyak yang KO selama di masas sambil “nyanyi” bersahut-sahutan. 😀

Sesi pertama         Foto: Edy Yang

Muka-muka bahagia selesai di masas…     Foto : Rockstarpapasan

HARI 2 (8 MARET 2017)
Pagi hari kami mengikuti orientasi tentang proses distilasi dan siang harinya, it’s time for the real harvesting work : menebang pohon!

Sebelum menuju ke logging site, let me show you how the boiler room looks like. Northern Light Farm memiliki 1 boiler besar dan 1 boiler kecil. Boiler ini berfungsi untuk memanaskan air, yang menghasilkan uap untuk dialirkan ke dalam cooker saat penyulingan.  Secara teratur, boiler ini harus dibersihkan secara manual dengan disikat untuk membersihkan kerak-kerak mineral yang mengendap.

Boiler raksasa yang kapasitasnya dapat untuk memasak 4 cooker sekaligus!

Bang Kevin di sebelah kanan, dengan santai bersandar ke (insulated) boiler yang sedang bekerja.

Sistem penyaringan air di dalam ruangan boiler, menyaring air yang digunakan untuk penyulingan

Siang hari selesai makan, kami dibawa menuju ke lahan milik orang lokal dan bekerja disana selama kurang lebih 2 jam. Suhu saat itu -18 derajat, dan kami bekerja menggunakan 5 lapis pakaian, plus heat packs, sarung tangan 2 lapis dan balaclava untuk melindungi wajah.

Pink Ninja & Lady Eskimo harvesting Black Spruce         Foto: Kai Tan

Di Fort Nelson dan kota-kota di sekitarnya di Amerika Utara, pohon Black Spruce tumbuh secara alami dan sangat banyak di area rawa-rawa (muskeg). Ketika pertama kali mengetahui tentang hal ini, off course mata kami melotot membayangkan berjalan diatas salju yang lembut dan tiba-tiba terjeblos ke bawah. But don’t worry, no such thing happened!

Black Spruce bukan merupakan tanaman yang dihargai oleh orang lokal, bahkan cenderung dianggap sebagai beban. Setiap tahun, untuk membersihkan pohon-pohon tak diinginkan ini, para pemilik lahan harus mengeluarkan uang sebesar 60.000 CAD. Sejak Young Living membuka perkebunan dan penyulingan disana, perusahaan bekerjasama dengan para pemilik lahan, mengambil pohon-pohon tersebut dan membayar mereka sejumlah yang biasanya harus mereka keluarkan. Dan untuk setiap pohon yang kita ambil, Young Living menanam 2 pohon baru di lahan milik perusahaan.

Di musim dingin, jarum-jarum Black Spruce yang hijau mengandung sangat banyak essential oil yang diproduksi untuk melindungi diri, waktu yang ideal untuk ditebang dan disuling.  Walaupun demikian, kegiatan ini tidak dapat dilakukan saat suhu terlalu dingin agar tidak membahayakan para pekerja. Jarum-jarum pohon yang membeku saat terlalu dingin juga menjadi rapuh, berjatuhan dan menyebabkan hilangnya essential oil yang ingin kita dapatkan.  Penebangan dilakukan secara manual menggunakan kapak dan gergaji, karena penggunakan mesin dapat menyebabkan rontoknya jarum-jarum tersebut.

Bekerja di tengah salju yang tingginya sedengkul bahkan lebih…

Sementara kami bekerja, pohon-pohon yang sudah ditebang langsung di masukkan ke dalam wood chipper, mesin pencacah yang memotong pohon-pohon menjadi pecahan-pecahan kecil yang siap suling. Walaupun team ini terdiri dari 14 orang wanita dan “hanya” 2 orang pria, semua bekerja dengan sangat bersemangat loh!
Selesai dari logging site, potongan-potongan kayu dibawa ke gedung penyulingan dan didiamkan semalaman sebelum disuling keesokan harinya.

HARI 3 (9 MARET 2017)
Pagi hari, wood chips yang siap disuling dimasukkan ke dalam cooker menggunakan skidster. Setiap anggota team mendapat giliran untuk mengoperasikan skidster dan saya mengoperasikannya 2 kali, yay!

Demo pengoperasian skidster

My toy is cooler than my kids’…

Proses yang harusnya bisa selesai kurang dari 1 jam jika dikerjakan oleh ahlinya, menjadi lebih dari 3 jam karena dikerjakan oleh para amatir =P Setiap satu kali pengisian, wood chips di dalam cooker harus diinjak-injak supaya padat dan merata, agar uap panas saat memasak akan menyebar dengan baik.

Wood chips diinjak-injak supaya padat.

Stomping buddies!

Sebelum proses memasak dimulai, kami berdoa dan mengucapkan kata-kata afirmasi positif, dengan harapan essential oil yang didapatkan berkualitas baik dan berenergi positif. Pengukusan berlangsung lebih dari 3 jam, tapi essential oilnya mulai keluar setelah 30menit pertama. Essential oil yang pertama muncul ini disebut sebagai pass over oil.

Separation on progress

Selesai penyulingan, essential oil dipindahkan ke drum baja tahan karat untuk ditimbang dan disaring. Bahan baku mentah yang kami masak adalah sebanyak 10.000kg, dengan hasil 9 kg.
Hasil suling ini merupakan yang tertinggi didapatkan dalam minggu tersebut, dan memiliki kualitas sangat baik jika melihat kekentalan, warna dan aromanya. Believe it or not, ketika melihat hasil potongan pohon yang kami dapatkan, para pekerja di penyulingan secara tidak langsung mengatakan “jangan berharap banyak” dari penyulingan ini karena kami mendapatkan lebih banyak batang daripada jarum-jarumnya yang berisi lebih banyak essential oil, so we guessed the prayer and positive affirmation worked!

Our own chopped, dilstilled and bottled oils, proud!

Setelah disaring, essential oil di tes di dalam lab di gedung yang sama, untuk mengecek kelengkapan kandungannya dan memastikan tidak ada pencemaran. Setelah itu, sampel yang sama juga dikirim ke kantor pusat di Utah untuk di tes kembali di lab Young Living dan pihak ketiga. Kami masing-masing mendapatkan 5ml essential oil yang kami botolkan sendiri.

Bye Fort Nelson, till next harvest!

Karena perkebunan ini masih baru dan dalam proses pembangunan, kami tidak mendapat kesempatan untuk menikmati floral water bath. Namun setiap orang dapat membawa pulang floral water sebanyak yang diinginkan, selama bagasi mengijinkan. Selain proses Seed to Seal yang menjadi tujuan utama saya, banyak hal lain yang saya dan teman-teman lain dapatkan dari dari perjalanan ini, seperti kultur perusahaan, etika usahanya , bagaimana pengaruhnya ke penduduk lokal dan tentu saja keistimewaan  essential oil Black Spruce.  Ceritanya akan saya bagi di post lain yah…

Jika kamu suka artikel ini dan ingin berkomunikasi langsung dengan saya, silakan email yah!  Ingin bergabung sebagai anggota? Klik disini & saya akan membantu perkenalanmu dengan Young Living dengan dukungan penuh dari komunitas ONE DROP.






X