I have a good story to tell.
Sejak 2 minggu yang lalu, saya memutuskan untuk mencoba menggunakan Ledum yang sudah duduk menganggur selama 1 tahun di dalam aroma complete set. Sejujurnya saya malas mencoba karena membayangkan baunya mungkin seperti Juvacleanse, seperti obat godok. Tapi akhirnya saya memberanikan diri membuka botol Ledum dan ketika diendus ternyata… aromanya lumayan enak, seperti teh. Jadilah saya mulai mengoles-ngoles Ledum dengan semangat terutama di bagian liver. Sehari 2-3 kali, masing-masing 3-4 tetes. Dan disini saya mau bercerita sedikit apa efek yang saya rasakan secara fisik dan emosional. Sebelumnya, maaf ya kalau dalam post ini banyak informasi yang berhubungan dengan toilet =p
1. Frekuensi buang air besar meningkat, dari 1x menjadi 2-3 kali sehari dengan lancar dan mudah. Saya sudah melakukan colon cleanse beberapa siklus, namun tidak pernah sampai ke tahap ini.
2. Lagi lagi, maaf jika terlalu ilustratif. Bayangkan batu apung dan batu kali dengan ukuran sama dijatuhkan kedalam air. Batu apung hampir tidak bersuara, tapi batu kali suaranya jelas yah, hahahaha…. Before Ledum, I was the pumice stone. Setelahnya… you know. Dan sangat konsisten.
3. Porsi makan saya tidak bertambah dan tidak berkurang, tapi pembuangan lancar. This boggles my mind. Dan Ledum digunakan sebagai salah satu campuran dalam resep-resep petrochemical weightloss, tapiii… sampai hari ini berat badan saya tidak berkurang sedikitpun. Jadi apa donk yang dibuang? (Reminder : Ledum is a great liver detoxifier) Ps : Please google Petrochemical weightloss, banyak info bagus!
4. Tambahan dari Deny Sentosa, if you really want to know, intip deh apa yang keluar dari tubuh kita saat pembuangan. Beberapa orang dapat melihat jejak-jejak minyak yang keluar dari tubuh mereka. OK, sampe disana aja yah, I will not go further. Buat yang mau bertanya tentang efek secara fisik, feel free to comment below!
Berikutnya adalah efek EMOSIONAL yang saya juga masih bingung apakah karena Ledum atau karena PMS. Sejak mulai menggunakan Ledum, saya merasa punya dorongan emosional yang lebih kuat, terutama yang berhubungan dengan sadness.
Biasanya, ketika saya mendengar/ membaca berita yang sedih, I’m pretty cool about it & I don’t cry easily. Setelah Ledum, sedikit berita sedih membuat hati sangat berat dan airmata rasanya seperti mau muncrat keluar dari bola mata, bukan menetes. Lebay? I think so too, hahahaha….. Bahkan berita sedih tentang orang yang tidak saya kenal pun efeknya sangat kuat saya rasakan.
Mengapa saya cenderung mengaitkan hal ini dengan Ledum? Karena Ledum juga membantu kita melepaskan emosi yang terperangkap. What trapped emotion I have inside, saya juga masih berusaha untuk memprosesnya, it’s an ongoing journey. Dan berdasarkan informasi yang saya pelajari dari seorang instruktur TRE (Trauma Release Exercise), emosi kita juga mempunyai banyak lapisan dan apa yang nampak dari luar tidak selalu merupakan akar masalahnya.
This is exactly why I love and love my oils even more each time. It’s very interesting bagaimana essential oil yang tadinya saya coba gunakan untuk fisik, juga dapat mempengaruhi kita secara emosi. Kembali ke Ledum, what else is it good for? Cek fotonya yah… Thanks for reading =)