Essential Oil Expiry Date

Pertanyaan yang umum ditanyakan sebelum membeli produk, termasuk essential oil : berapa lamakah essential oil bisa disimpan dan digunakan sebelum expired alias kadaluarsa?

Saya pribadi selalu menggunakan essential oil dan produk lain yang saya miliki walaupun sudah melewati expire date yang tertulis di label kemasan. Saya merasa nyaman karena saya memahami tujuan utama pencantuman tanggal kadaluarsa adalah untuk kontrol dan kendali produksi, pada akhirnya untuk melindungi konsumen. Termasuk essential oil dari Young Living sebagai produk konsumen, harus mengikuti aturan ini.

Essential oil yang murni, natural dan bukan buatan laboratorium tidak mempunyai expiry date. Kualitasnya dapat terjaga selama bertahun-tahun jika disimpan dengan baik dalam kemasan tertutup rapat (lebih baik jika berwarna gelap) dalam suhu ruangan yang sejuk dan tidak terkena cahaya matahari langsung.
Hal ini dikarenakan essential oil tidak mengandung fatty acids (asam lemak) yang dapat menurun kualitasnya seiring waktu, berubah warna atau baunya.

Pengecualian untuk Citrus essential oil (orange, lemon, tangerine, lime, grapefruit, jade lemon dll) yang didapatkan dari proses cold press. Citrus oils sebaiknya digunakan dalam waktu maksimal 2(dua) tahun setelah dibuka, untuk mendapatkan manfaat optimalnya.

Essential oil dari kulit buah jeruk-jerukan dapat mengandung jejak protein, yang dapat mengalami perubahan senyawa kimia dan mengubah kualitasnya jika disimpan terlalu lama. Protein mempunyai ukuran molekul yang besar,  tidak tahan panas dan tidak dapat bertahan melewati proses distilasi. Karena itu tidak ditemukan dalam essential oil yang didapat dari steam distillation. 

Walaupun dapat terjaga kualitasnya selama bertahun-tahun, essential oil dengan molekul yang kecil dan ringan dapat menguap secara perlahan jika tidak ditutup dengan rapat. Penguapan beberapa molekul yang paling ringan dapat menyebabkan perubahan aroma, namun essential oilnya tetap dapat dipergunakan.

CARRIER OIL
Minyak dengan kandungan asam lemak tidak mudah menguap walaupun kita biarkan di permukaan terbuka dalam waktu cukup lama. Karena itu baik digunakan sebagai medium agar essential oil bertahan lebih lama di permukaan kulit, menyerap lebih perlahan, juga mengurangi kemungkinan terjadinya iritasi pada kulit.

Minyak kelapa, minyak zaitun, minyak almond, dll yang biasanya digunakan sebagai minyak pelarut mempunyai kandungan fatty acids (asam lemak) , dapat berubah warna, aroma dan menurun kualitasnya jika disimpan terlalu lama.

Kualitas dan jenis minyak pelarut sangat berpengaruh terhadap manfaat yang ingin didapatkan dari essential oil. Selalu gunakan minyak pelarut organik dan perhatikan tanggal kadaluarsanya sebelum digunakan. Secara pribadi, saya mengetes minyak pelarut yang saya gunakan dengan membaui aromanya. Jika sudah tengik, tidak akan saya gunakan.

Untuk essential oil blend  yang sudah dicampur dengan pelarut, berlakukan cara penyimpanan dan penggunaan yang sama dengan carrier oilnya. Contoh essential oil blend yang mengandung pelarut : Aroma Life, Valor, Kidscents oils, Tranquil, Deep Relief, dll.

Semoga bermanfaat!

Jika kamu suka artikel ini dan ingin berkomunikasi langsung dengan saya, silakan email yah!  Ingin bergabung sebagai anggota? Klik disini & saya akan membantu perkenalanmu dengan Young Living dengan dukungan penuh dari komunitas ONE DROP.

THE HEELS THAT KILL


Saya biasanya tidak pernah pakai high heels, apalagi kalo disini kemana-mana jalan kaki, paling nyaman pakai flat shoes. Tapi Sabtu kemarin, karena centil saya memakai  high heels 3 inci demi matching-in baju untuk acara lunch bersama teman-teman Onedroppers ‪#‎SufferForStyle‬

Pakai heelsnya sih cuma setengah hari, tapi pulang-pulang kaki terasa ngilu. Walaupun ringan, tapi rasanya ga ilang sampai berhari-hari. Pijat-pijat kaki menggunakan Lemongrass, Panaway, Peppermint, Basil, Deep Relief, Copaiba, Wintergreen, tapi pegelnya ngga banyak berkurang.
Hari Selasa sore, rasanya bertambah intens jadi menyakitkan – duduk susah mau berdiri juga susah – karena otot di bagian atas lutut rasanya sangat kencang. Cara jalan saya jadi seperti penguin dan setiap kali bergerak, duduk atau berdiri dari kursi, mesti pake sound effect, Aww…aw…awww!”  Keseimbangan emosi mulai terganggu, alias jadi gampang marah dan mau berpikir pun susah.

Seorang teman menyarankan untuk mengunjungi chiropractor, tapi karena jam sibuk dan susah bergerak, akhirnya tidak jadi pergi.
Malam hari, mengangkat kaki dari lantai ke atas ranjang rasanya jadi seperti pekerjaan yang sangat berat. Terbayang gambar otot merah-merah seperti iklan krim gosok buat pegal dan linu. Mengikuti gut feeling, sebelum tidur saya memijat-mijat sendiri bagian yang sakit menggunakan campuran Balsam Fir, Frankincense dan Copaiba. Masing-masing 50 tetes dan dimasukkan ke botol dengan roller fitment agar gampang dioles… Ketika dioleskan dan mulai dipijat pelan-pelan selama 5 menit, bagian yang sakit rasanya jadi ADEEEEEMM! Padahal biasanya 3 oil tersebut ngga ada rasanya di kulit ketika digunakan. Selama 30 menit sebelum tidur, saya oleskan lagi sekitar 3-4 kali dengan sangat generous di bagian sekeliling dan belakang lutut.

Rabu pagi ketika bangun, rasa tidak nyaman berkurang 50%. Sepanjang hari saya mengoleskan campuran tsb beberapa kali, sore hari sudah jauh lebih enak dan mulai bisa menekuk kaki. Saya menghindari kegiatan-kegiatan yang membebani otot kaki terlalu banyak, tidak banyak duduk – berdiri dan berjalan dengan perlahan walaupun hanya dirumah.

Rabu malam, rasa sakit dan kencang berkurang at least 80%. Hari ini (Kamis), ketika bangun saya sudah hampir lupa dengan rasa sakit kemarin. Bisa bangun dari ranjang dengan mudah, bisa bergerak kesana kemari dengan normal, tapi masih membatasi gerakan-gerakan yang membebani otot persendian seperti berjongkok atau yoga dengan gaya kaki melintir , haha.. Malam ini, I feel almost as good as new!

Balsam Fir, Frankincense dan Copaiba, ketiganya berasal dari pepohonan yang berbatang besar dan kokoh. Essential oil yang berasal dari pepohonan besar, sangat menenangkan secara emosional, juga menunjang kesehatan tulang, otot dan sistem pernapasan.

Jika kamu suka artikel ini dan ingin berkomunikasi langsung dengan saya, silakan email yah!  Ingin bergabung sebagai anggota? Klik disini & saya akan membantu perkenalanmu dengan Young Living dengan dukungan penuh dari komunitas ONE DROP.

Essential Oil, apa itu & bagaimana menggunakannya? Part -2

MINYAK PELARUT

Pertama kali menggunakan dan mengenalkan essential oil, salah satu hal penting untuk diingat dan diperhatikan adalah carrier oil alias minyak pelarut.

Karena terbiasa menggunakan obat gosok misalnya, kita mungkin  menggunakan essential oil  yang sangat potent dengan cara yang sama – banyak dan liberal. Akibatnya terjadi iritasi pada kulit, efek detox yang terlalu cepat dan akhirnya mencap essential oil tidak aman.

It’s a good reminder bahwa hal-hal seperti ini bukanlah essential oils issue, melainkan safety issue. Sebaik apapun produk yang kita gunakan, jika tidak disertai dengan kehati-hatian, lebih sering menyebabkan efek samping daripada kebaikan yang diharapkan.

Mengapa perlu minyak pelarut?

Minyak pelarut digunakan sebagai pengencer essential oil untuk kemudahan, keamanan dan kenyamanan saat aplikasi di kulit.  Minyak pelarut tidak mengurangi efektifitas essential oil, bahkan penggunaan yang  tepat dapat meningkatkan manfaat & efektifitasnya. Setiap minyak pelarut memiliki sifat dan konsistensi yang berbeda dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya untuk membuat minyak masas, balsam / salep, lipbalm, body lotion dsb.

Beberapa jenis minyak yang dapat digunakan sebagai pelarut , misalnya : minyak kelapa, minyak zaitun, minyak almond, minyak wijen, castor oil, jojoba, grapeseed oil , avocado oil dll.

Young Living menyediakan V6 Vegetable Oil Complex, merupakan campuran dari fractionated coconut oil (minyak kelapa), Sesame seed oil (minyak wijen), Sweet Almond oil, Wheat germ oil, Sunflower oil & Olive oil. Kelebihannya : tidak berbau, tidak lengket dan sangat cepat menyerap.

Jangan gunakan baby oil, minyak telon, atau minyak-minyak kosmetik lainnya yang  mengandung bahan sintetis. Selalu gunakan minyak nabati dan organik, and no mineral oils please!

dilution guide

Karena kandungan phenols, menthols atau zat lain  yang cukup tinggi, beberapa essential oil seperti Oregano, Cinnamon Bark, Thyme, Clove, Peppermint, Spearmint dll akan terasa panas/ gatal jika  digunakan langsung di kulit. Larutkan hot oils dengan perbandingan tertentu, tergantung kepada kenyamanan kita masing-masing.

Lakukan test patch sebelum dioleskan ke bagian kulit yang cukup luas, untuk mengurangi kemungkinan terjadinya iritasi terutama pada kulit yang sangat sensitif.

Essential oil lain seperti Lavender, Frankincense dan Copaiba cukup lembut untuk digunakan secara langsung ke kulit.

Untuk anak-anak, bayi dan balita, selalu disarankan untuk melarutkan oil dengan perbandingan cukup besar sebelum digunakan. Untuk bayi , oleskan sedikit larutan di telapak kaki. Jika bayi sedang dalam fase suka memasukkan kaki ke dalam mulut, larutkan essential oil dan oleskan di bagian punggung.

Simpan essential oil yang sudah dilarutkan dalam wadah kaca yang tertutup dengan baik dan gunakan dalam waktu maksimal satu bulan untuk mencegah menurunnya kualitas minyak pelarut (menjadi asam, berbau dll), yang dapat mempengaruhi kualitas essential oil.

FREKUENSI PEMAKAIAN

Setiap tetes essential oil mengandung 40 juta triliun molekul, dan tubuh manusia terdiri dari 100 trilliun sel.  Dengan satu tetes essential oil, setiap sel dalam tubuh kita tercukupi kebutuhannya dengan 40 ribu molekul.

Frekuensi, intensitas dan jenis essential oil yang digunakan  sangat berpengaruh kepada hasil yang diharapkan. Ketika diaplikasikan ke kulit, essential oil akan langsung menyerap ke pembuluh darah. Namun tidak seperti obat-obatan yang bersifat intrusif, essential oil bekerja mengikuti kebutuhan tubuh kita. Dari sekian banyak komponen yang terdapat di dalam satu macam essential oil, tubuh kita hanya akan mengambil beberapa komponen yang diperlukan pada saat itu. Sisanya akan keluar dalam waktu beberapa jam melalui buang air, karena itu disarankan untuk minum banyak air putih untuk membantu proses ini.
Ketika kita melakukan aplikasi ulang, komponen yang diambil oleh tubuh kita akan berbeda dengan apa yang diambil pada aplikasi pertama. Karena itu cukup gunakan sedikit essential oil setiap aplikasi, namun secara teratur.

Untuk panduan keamanan, gunakan essential oil menurut berat badan, bukan menurut usia. Menurut dr.Peter Minke, panduan yang aman adalah satu tetes untuk 10 kg berat badan, perhatikan respon tubuh dan ulangi seperlunya.

LAYERING
Terkadang kita disarankan untuk menggunakan beberapa essential oil pada saat bersamaan, tapi tidak boleh dicampur dan dioleskan sekaligus, harus satu-satu. Apa alasannya? Salah satu Young Living leader pernah memberikan satu ilustrasi yang gampang dipahami.

Saat kita memasak, kita menyiapkan bahan-bahan dan bumbu yang kita butuhkan secara terpisah, misalnya bawang, jahe, kunyit,  minyak, garam, daging, air  dsb. Saat memasak, kita akan memasukkan bumbu dan bahan secara bertahap, mulai dari bumbu yang di masak hingga harum, masukkan daging, lalu air. Setelah masak, jadilah sup yang enak.  Apa jadinya  jika kita malas dan mencampur semua bumbu dan bahan pada saat bersamaan? Hasilnya mungkin adalah sesuatu yang tidak jelas bentuk dan rasanya. Bahan-bahan segar yang sudah kita siapkan dengan hati-hati akan menjadi sia-sia. Ketika kita menggunakan essential oil satu persatu, kita memberikan kesempatan  kepada komponen di dalamnya untuk bekerja dan kepada tubuh kita untuk mengenali komponen yang terkandung di dalam setiap oil.  Mencampur essential oil akan merubah komposisinya seperti kita memasak, menghasilkan sesuatu yang baru, karena itu perlu di lakukan dengan berhati-hati.

Beberapa cara yang dapat kita gunakan untuk layering:
1. Oleskan essential oil pertama di bagian tubuh yang diinginkan, diamkan beberapa saat hingga terserap, baru oleskan essential oil berikutnya di bagian yang sama.
2. Oleskan essential oil pertama di bagian tubuh yang diinginkan dan jika kita tidak sabar menunggu, oleskan essential oil berikutnya di punggung atau telapak kaki, dan seterusnya. Be creative =)

Last but not least, jika terjadi reaksi sensitif (merah, gatal, panas) pada kulit atau bagian tubuh lainnya (wajah, mata, mulut dsb), oleskan minyak pelarut  di bagian tubuh yang memerlukan dengan generous, lalu bersihkan dengan kapas atau tisu bersih. Ulangi jika perlu. Minyak pelarut akan menahan essential oil di atas permukaan kulit agar tidak menyebar dan menyerap terlalu cepat.
JANGAN gunakan air untuk membersihkan, karena air akan mempercepat penyebaran dan penyerapan essential oil, yang tidak kita inginkan dalam hal ini.

Semoga bermanfaat!

Jika kamu suka artikel ini dan ingin berkomunikasi langsung dengan saya, silakan email yah!  Ingin bergabung sebagai anggota? Klik disini & saya akan membantu perkenalanmu dengan Young Living dengan dukungan penuh dari komunitas ONE DROP.

X