Devia Lokita

Devia Lokita

Devia Lokita

Young Living Silver

Hai saya Devia, ibu rumah tangga dengan satu org anak.

Menurut saya, oiling itu persis banget kayak cooking yang menjadi hobi saya 4 tahun belakangan ini. Sama sama mulai belajar karena anak dan prosesnya learning by doing. Dapet ilmu – terapin, dapet contekan resep – masak!

90% proses belajar dan bekerja saya lakukan di rumah. Mulai dari baca-baca atau sharing tips di group chat, FB group, situs komunitas, kelas Zoom, hingga buka buku seputar oil, hampir semua bisa dikerjakan online sambil tetap mengurus rumah dan dekat dengan anak. Impian para ibu, bukan?

Sesekali saya juga keluar kota untuk bertemu dengan teman-teman komunitas. Upline, downline, bahkan crosslines untuk belajar bersama. Satu kata, menyenangkan! Capek? Engga lah,  namanya hobi 🙂

Yang kita butuhkan saat oiling bukan hanya oil dan oil. Tapi juga tempat untuk bertanya, belajar, mengadukan semua kebingungan. Semua itu saya dapatkan dari One Drop.

Young Living dan One Drop membuat saya percaya dan merasakan sendiri bahwa dari rumah kita bisa belajar, membangun bisnis dan komunitas yang kuat. Mau belajar bersama saya? Yuk, bergabung!

Rosana Setiya Darma

Rosana Setiya Darma

Rosana Setiya Darma

Young Living Gold

Hallo, nama saya Rosana, biasa dipanggil Rosa/ Ocha, stay at home mom berlokasi di Yogyakarta.

Latar belakang pendidikan saya adalah kedokteran hewan, dan hobi saya adalah mengeksplorasi hal-hal yang berbau homemade dan craft. Mulai dari memasak, membuat aktifitas untuk anak di rumah dan sempat pula menekuni dunia papertole – scrapbook.

Saya mulai menggunakan produk Young Living karena anak. Perlahan, saya pelajari lebih dalam dan mulai menggunakannya sebagai support system keluarga saya. Karena manfaat luar biasa yang saya rasakan, saya mulai berbagi agar lebih banyak orang mengetahui bahwa kita memiliki pilihan untuk menunjang kesehatan. Sejak kantor YL Indonesia dibuka, saya memutuskan  untuk membangun komunitas dan menjalankan bisnisnya secara intetional hingga saat ini.

Saya mendapatkan banyak sekali teman dan keluarga baru, juga outlet untuk aktualisasi diri.

Sebagai ibu rumah tangga, memiliki penghasilan mandiri menjadi suatu kepuasan tersendiri karena saya masih bisa melihat perkembangan anak dan mendampinginya. Sambil saya berkarya dan menerapkan ilmu yang dulu saya pelajari, saya tetap bisa menikmati momen yang tidak akan pernah terulang lagi dalam hidup bersama anak.

Saya berharap bisa menginspirasi dan bekerja sama dengan banyak ibu-ibu di luar sana.

Yuk, bergabung bersama saya dan teman-teman lain sekarang juga!

Read the Label : Dish Soap

Siapa disini yang tidak pernah menggunakan sabun cuci piring di rumah? Mungkin tidak mencuci piring sendiri, tapi setidaknya tahu kalau produk ini adalah salah satu produk yang pasti ada setiap rumah tangga. Nah, #ReadTheLabel kali  ini mengulik sabun cuci piring, karena derita oleh sabun cuci piring ini once was very close to my heart, atau my hands tepatnya.  Silakan baca ceritanya di sini ya.

Hari ini saya ingin mengundang teman-teman untuk mengecek label sabun cuci piring yang digunakan di rumah. Foto yang saya sertakan disini salah satunya adalah kandungan sabun pencuci piring yang dulu sempat saya gunakan.

Yang saya langsung kenali adalah SLS (sodium lauryl sulfate) dan SLES (sodium laureth sulfate), zat kimia yang biasanya digunakan agar produk berbusa. Ditemukan di berbagai produk sabun, sampo hingga pasta gigi. Bahan aktif ini ditulis dengan huruf yang cukup besar, produsen tidak mencoba menutup-nutupi kandungan produknya. It’s our responsibility sebagai konsumen untuk membaca dan memahaminya.

Googling singkat dengan kata kunci “efek samping SLS’ akan menunjukan banyak artikel yang membahas berbagai efek penggunaannya. Mulai dari iritas kulit, iritasi pernapasan, hingga keracunan akibat akumulasi SLS di di dalam  tubuh karena penggunaan jangka panjang. karena SLS  tidak dapat diproses dan dikeluarkan oleh tubuh secara alami. Berapa banyak produk dengan SLS yang kita gunakan setiap hari? Sudah berapa tahun kita menggunakannya?

Di bagian petunjuk penggunaan, disebutkan kalau sabun ini juga dapat digunakan untuk mencuci sayur dan buah-buahan.
Let me remind you again, apa yang kita gunakan di kulit akan masuk ke dalam tubuh, walaupun setelah dibilas. Jika kita tidak mau menggunakan produk dengan SLS pada tubuh, apakah kita mau menggunakannya pada bahan makanan ?

Ingin mencari alternatif yang lebih baik dan aman? Make a switch like me! Sekarang, saya hanya menggunakan Thieves Dish Soap.

Kandungannya :
Water, Decyl glucoside, Sodium lauroyl lactylate, Lauryl glucoside, Sodium olate, Caprylyl glucoside, Sodium sesquicarbonate, Citrus Limon† (Jade lemon) peel oil, Citrus aurantium bergamia† (Bergamot) peel oil (Furocoumarin-free), Syzygium aromaticum† (Clove) bud oil, Citrus limon† (Lemon) peel oil, Cinnamomum zeylanicum† (Cinnamon) bark oil, Eucalyptus radiata† oil, Rosmarinus officinalis† (Rosemary) leaf oil.

Tidak ada hidden ingredients, tanpa pewarna, tanpa bahan sintetis dan tanpa SLS pastinya.

Ps: #ReadTheLabel dimaksudkan untuk tujuan edukasi dan raising awareness. It might be scary, uncomfortable to read, but I promised it will be an eye opener!

Jika kamu suka artikel ini dan ingin berkomunikasi langsung dengan saya, silakan email yah!  Ingin bergabung sebagai anggota? Klik disini & saya akan membantu perkenalanmu dengan Young Living dengan dukungan penuh dari komunitas ONE DROP.

Guest Post : Joy & Orange untuk Emosi Anak

Anak saya termasuk yang anak yang sensitif dan tidak  gampang akrab dengan orang. Waktu masih kecil, ia akan langsung menangis seperti ketakutan kalau mendengar orang berteriak atau tertawa ngakak. Orang bilang karena ngga pernah keluar, jarang bergaul dan anak saya memang belum mulai bersekolah waktu itu. Anak ini juga berhati halus, nonton Youtube anak kecil dinyanyiin lagu bobo melow saja bisa mewek. Lihat video anak yang ditinggal ibunya naik mobil juga begitu. (>,<) Saya sendiri pun bukan tipe yang suka keluar rumah. Saya hanya keluar rumah untuk belanja, ke gereja, komsel , ada acara yang harus dihadiri atau perlu ke suatu tempat. Tidak pernah nongkrong di kafe, lunch dengan teman-teman atau bahkan arisan. #curhat =P

Anak saya mulai bersekolah pertama kalinya bulan Juni lalu, tapi untuk membantu mempersiapkan dirinya, saya sudah mulai menggunakan Joy setiap hari sejak bulan Mei. Saya memilih Joy untuk menunjang emosinya supaya hepi, merasa disayangi dan dicintai. Tapi walaupun digunakan setiap hari, terus terang saya tidak merasa ada perbedaan. Di rumah oke, keluar rumah juga biasa saja. Mungkin karena dia sudah semakin besar sudah lebih berani, bahkan sebelum menggunakan essential oil. 

Lha lalu kenapa saya tetap pakein essential oilnya?
Karena harapan saya, anak ini nanti mau pergi ke sekolah dengan senang hati, cepat beradaptasi dan mau ditinggal di kelas tanpa ditemani. Ini yang penting, karena  anak ini terbiasa 24/7 bersama saya, ke kamar mandi aja ditungguin di dalam. Ngekor melulu.

Dan hari pertama masuk sekolah pun tiba! Ajaibnya anak ini TIDAK MENANGIS,  cuma maunya masih di temani di dalam kelas. Pelan-pelan mulai mau bermain dengan yang lain, lalu di pertengahan kelas saya sudah bisa keluar!  Hepi? JELAS!!!!! Baru hari pertama lhooo… saya pikir  woww banget kan! Hari ke 2 dan seterusnya saya tidak perlu menemani di dalam kelas lagi.

Sekarang, anak saya hepi di kelas dan sudah membuat missnya “kewalahan” . Senang banget ke sekolah, kadang di hari libur pun ngajakin sekolah (sekolahnya baru 3x seminggu). Sudah bisa minta mau belajar balet dan lain-lain, terus terang saya kaget juga dengan perubahan ini. Bagi saya anak mau sekolah aja sudah bersyukur sekali, eh ini bahkan sampai menanti-nantikan hari sekolah. Saat dibangunkan, cukup saya bisikkan “Mau sekolah engga?”, anaknya langsung beranjak bangun. Dia bahkan suka bercerita kepada si mbak di rumah, kalau di sekolah punya teman si ABC, tadi di sekolah main ini itu, belajar ini itu, missnya bilang apa. Intinya dia SENENG BANGET sama SEKOLAH!

Jadi memang ga sia-sia oiling satu bulan sebelumnya menggunakan Joy.  Ada juga anak teman saya yang pagi-pagi sudah bilang ngga mau sekolah -diusapi Joy- dan selang 1 menitan saja bisa bilang mau sekolah dan mau pakai seragam dengan sukarela.

Buat teman-teman yang anaknya suka rewel kalau mau sekolah atau malah ga mau sekolah, cobain deh!

Sebagai tambahan akhir-akhir ini saya juga sering menggunakan Orange buat anak. Karena oil ini  murmer (khas ibu-ibu banget kan!), uplifting mood, dan bagus untuk menunjang kesehatan hati dan perncernaan. Saya gunakan dengan cara di diffuse saat di rumah,  sambil oles-oles di area perut.

Kombo 2 oil yang luar biasa!

Artikel ini ditulis oleh Rosana Setiya Darma. Jika kamu ingin berkomunikasi langsung dengan Rosana, silakan email disini yah!  Ingin bergabung sebagai anggota bersama Rosana? Klik disini & kami akan membantu perkenalanmu dengan Young Living dengan dukungan penuh dari komunitas ONE DROP.

Guest Post : Sisiran

Photo : Karlina Kurniawati

Dulu saya pernah punya cita-cita pengen styling rambut anak cowok model belah samping kekinian, tapi ternyata saya harus menunggu dulu karena rambut anak saya numbuhnya lamaaaa! Jaman hamil,  saya rajin loh makan kacang ijo karena konon membantu pertumbuhan rambut bayi, tapi tetep aja rambutnya seperti tidak bertumbuh. Ada sih tumbuh sedikit, tapi jarang-jarang dan warnanya merah seperti rambut jagung. Bagian belakang malah tidak rata pertumbuhan rambutnya, ada semacam pitak tapi bentuknya melingkari kepala belakang. Bagian depan ngga usah ditanya deh, tandus!  Berkali-kali dibotakin sama aja, ngga ngaruh. Malah mungkin karena kepalanya makin besar, tapi rambut ga nambah, jadinya makin besar jarak antar rambut. Makin kinclonglah jadinya! =P

Sampai akhirnya saya mendapat info kalau  essential oil Lavender dan Cedarwood bisa membantu pertumbuhan rambut. Namun karena waktu itu saya belum punya Cedarwood, jadilah yang dipakai hanya Lavender. Ada kemajuan sih, tapi tidak signifikan. Selama 5 bulan, dari Oktober ke Maret,tidak banyak perubahan. Akhirnya di pertengahan April saat YL buka kantor di Jakarta, barulah saya membeli  Cedarwood.

Lima bulan kemudian di bulan September bisa dilihat sendiri ya bedanya. Rambutnya bertambah banyaaakk, terutama di bagian depan. Pitak di belakang juga sudah tidak kelihatan. Bonus lainnya, rambut yang tumbuh berwarna hitam, mengkilat, tebal, dan halus. Hihihi…
Sebulan belakangan ini saya juga menambahkan Patchouli ke campuran Lavender+Cedarwood+V6. Wanginya jadi enak banget, ala-ala hair spa, bawaannya jadi pengen cium terus. Gemess!!

Akhirnya impian Mommy buat nyisirin rambut Ron tercapai. Bahagia itu sederhana yaaa, buibuukkk =) 

Artikel ini ditulis oleh Karlina Kurniawati. Jika kamu ingin berkomunikasi langsung dengan Karlina, silakan email disini yah!  Ingin bergabung sebagai anggota bersama Karlina? Klik disini& kami akan membantu perkenalanmu dengan Young Living dengan dukungan penuh dari komunitas ONE DROP.

X