Reaksi Detoks dari Penggunaan Essential Oil

Secara sederhana, proses detoks/ cleansing adalah saat tubuh kita mengeluarkan sisa-sisa metabolisme dan zat-zat yang tidak bermanfaat keluar dari tubuh. Proses ini terjadi secara alami, memastikan sistem tubuh tetap sehat, tidak tercemar dan berfungsi dengan baik. Setiap organ tubuh kita memiliki mekanisme untuk membersihkan diri.

While our body is very capable of doing a wonderful job cleansing and detoxing itself, tidak semua zat-zat yang perlu dikeluarkan dapat diolah oleh tubuh kita. Kita dapat mendukung proses detoksifikasi/ cleansing dengan cara berpuasa, mengkonsumsi jenis makanan tertentu, minuman herbal atau dengan essential oil. Dalam proses ini, beberapa individu dapat mengalami reaksi yang tidak nyaman bahkan mengganggu, selanjutnya kita sebut sebagai detox reaction /reaksi detoks.

Setiap hari, banyak faktor seperti makanan, stress, obat-obatan, produk rumah tangga dan polusi membebani tubuh. Terdapat juga zat-zat kimia buatan yang tidak dikenali oleh tubuh dan karenanya tidak dapat diolah dan dikeluarkan dengan cara alami.  Agar tidak beredar dalam sirkulasi darah, zat-zat asing tersebut di simpan dan disembunyikan dalam lapisan lemak yang melapisi organ seperti liver, jantung, ginjal dsb. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan atau penyakit yang menggerogoti organ tertentu, (seperti) muncul tiba-tiba walaupun yang bersangkutan tampak sehat-sehat saja.

Oleh liver (hati)  yang merupakan organ detoksifikasi terbesar dalam tubuh kita, sisa-sisa metabolisme (termasuk kelebihan hormon) dari seluruh tubuh disaring dan diproses  sebelum dikeluarkan melalui buang air dan keringat. Ketika liver tercemar dan overload , sebagian dari racun-racun yang tidak dapat tersimpan akan mencari jalan tercepat untuk keluar dari tubuh dan jalan itu adalah melalui kulit. Ketika itulah kita mulai mengalami berbagai keluhan kulit seperti bintik-bintik merah, gatal-gatal, eksim, proses penyembuhan kulit yang sangat lama dsb.

Ketika kita menggunakan essential oil, proses detoksifikasi merupakan “bonus” yang tidak dapat kita elakkan. Dengan kandungan berbagai konstitusi alami, frekuensi dan anti-oksidan yang tinggi, essential oil mempunyai kemampuan untuk mengurai racun di dalam tubuh dengan sangat cepat. Tubuh kita tidak dapat mengeluarkan racun terurai ini dengan kecepatan yang sama, apalagi jika liver tercemar dan saluran pembuangan tubuh kita (usus) tersumbat.  Selain lewat kulit, racun-racun tersebut akan mulai bersirkulasi di dalam sistem tubuh, menyebabkan ketidaknyamanan hingga seperti jatuh sakit.

Apa saja pemicu reaksi detoks :
1. Bakteri-bakteri yang mati bersamaan dalam jumlah besar saat proses cleansing, dapat melepaskan racun yang menyebabkan rasa tidak nyaman pada tubuh kita. Colon cleanse, penggunaan probiotik, enzim pencernaan,  dan parasite cleanse dapat memicu kematian bakteri seperti ini.
2. Proses cleansing yang menyebabkan organ-organ tubuh (terutama hati sebagai gudang residu obat dan racun) melepaskan racun-racun yang menumpuk di dalamnya.
3. Puasa atau penggunaan weightloss supplement, yang meluruhkan lemak dengan cepat. Lemak  merupakan tempat penyimpanan racun (seperti dijelaskan diatas), ketika ia luruh maka racun yang terdapat di dalamnya juga akan terurai.

Manifestasi reaksi detox (yang dapat terjadi setelah penggunaan essential oil / metode cleansing lainnya) :
1. Diare/ buang-buang air kecil/besar
2. Mual
3. Merasa sangat lelah
4. Kram perut atau bagian tubuh lainnya
5. Sakit kepala  (karena penumpukan racun dalam darah atau pH badan tinggi)
6. Rasa tidak nyaman, pegal, ngilu
7. Menjadi susah tidur (dikarenakan pH badan tinggi)
8. Hidung mampet, gejala seperti flu dan batuk
9. Demam ringan/ suhu tubuh meningkat
10. Tekanan darah menurun
11. Bintik-bintik merah/ eksim/ gatal-gatal ( terutama yang mempunyai pH badan tinggi)
12. Rasa emosional / mood swing

Note : Individu dengan pH badan tinggi (asam) lebih rentan terhadap efek-efek detoks tersebut diatas.
Reaksi detoks hanya bersifat sementara, akan membaik dan menghilang seiring waktu setelah racun-racun yang menumpuk berhasil dikurangi / dikeluarkan dari dalam tubuh. Biasanya berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu.

Untuk mengurangi rasa tidak nyaman karena efek detoks :
1. Hentikan penggunaan EO / cleansing product untuk sementara.
2. Minum air (putih) sebanyak mungkin, konsumsi makanan segar seperti sayur dan buah yang mengandung banyak serat yang membantu proses pengeluaran racun dari tubuh.
3. Berpuasa secara teratur
4. Mulai gunakan essential oil dari kuantitas terkecil. Beri waktu untuk membiasakan tubuh dengan prosesnya  secara perlahan dan bertahap. Less is more.
5. Mulai dengan Colon Cleanse. Colon cleanse bertujuan membersihkan saluran perncernaan terutama usus dari berbagai sisa metabolisme & makanan yang tidak dapat dicerna dan dikeluarkan dari dalam tubuh. It might shock you berapa kilogram berat badan yang dapat berkurang setelah proses ini, karena banyaknya “sampah” yang menumpuk di dalam usus. For better understanding, saya sangat merekomendasikan buku Inner Transformation with Essential Oil (Dr. LeAnne Dearduff).
6. Gunakan supplemen seperti Alkalime untuk membantu menetralkan asam tubuh, Sulfurzyme untuk menunjang daya tahan tubuh, Digest and Cleanse untuk menunjang sistem pencernaan.

Jika kamu suka artikel ini dan ingin berkomunikasi langsung dengan saya, silakan email yah!  Ingin bergabung sebagai anggota? Klik disini & saya akan membantu perkenalanmu dengan Young Living dengan dukungan penuh dari komunitas ONE DROP.

Probiotik untuk Kesehatan Pencernaan (LIFE 5)

Kebahagiaan seorang ibu seringkali didapat dari hal-hal “aneh” yang mungkin tidak dimengerti oleh orang lain. Misalnya, ketika anak bisa BAB tiap hari dengan lancar tanpa hambatan 😉

Belum lama ini, anak-anak di rumah bergantian demam. Anak pertama demamnya reda dalam 24 jam. Anak yang kedua  lebih lama dan pakai acara konstipasi sampai 5 hari. I am fully convinced bahwa kesehatan seluruh tubuh sangat tergantung kepada kesehatan pencernaan. Beberapa kali pengalaman dengan masalah perut anak, membuat saya cukup berhati-hati dengan apa yang saya berikan ke mereka. Last week though, saya kecolongan lagi. Well, ngga bener-bener kecolongan but I have to prove my point walaupun akhirnya si anak mesti merasakan sendiri akibatnya  setelah saya ijinkan mengkonsumsi makanan yang biasanya saya larang.

Ketika sedang pergi bermain ke museum, kami mendapat beberapa botol Vita*** water. The kids want to try, so I let them. Perjanjiannya hanya tasting, tapi ujungnya si kecil minum lebih dari setengah botol in total ( I blamed the dad :p)   If you think these so called Vita*** water are healthy, no they are not. Mostly are sugar and additive dan apapun vitamin yang ditambahkan kedalamnya you can be sure those are useless synthetics.

Pendek cerita, besokannya si kecil demam. Tidak hanya karena minuman sih ya… tapi memang cuaca lagi tidak bagus, si kakak baru kelar demam dan mgkn kecapaian dari hari sebelumnya.

Nowadays ketika anak-anak tidak enak badan, saya cukup relaks, tidak kalang kabut seperti dulu. Anak-anak sakit itu normal dan menunjukkan bahwa pertahanan tubuhnya sedang bekerja mengatasi sesuatu. Apa yang saya coba lakukan dengan oiling dan suplemen adalah untuk memastikan tubuhnya selalu lebih kuat dari apapun yang sedang mereka hadapi. Saya berusaha untuk membuat mereka banyak minum air, berkeringat dan buang air kecil dan besar dengan lancar. Beberapa essential oil yang saya gunakan diantaranya adalah Idaho Blue Spruce dan Frankincense untuk meningkatkan frekuensi tubuh, Eucalyptus Blue untuk mengaktifkan metabolisme dan Raindrop untuk balancing. Berdasarkan rekomendasi iTovi, anak saya perlu menggunakan beberapa Citrus oil untuk pencernaannya.  But non of those oils yang saya gunakan berhasil membuatnya buang air besar -selama 5 hari, walaupun suhu tubuhnya sudah normal dari hari ke-3.

Saya baru terpikir untuk memberikan Life 5 di hari ke-4, tapi bisa dibilang ga-tot karena ditolak mentah-mentah pakai acara nangis meronta karena dipaksa.

Hari ke-5 di pagi hari, saya sengaja keluar rumah dan menitip pesan pada mbak dirumah untuk mencoba memberikan 1 kapsul lagi. Karena bentuknya kapsul berisi bubuk, untuk anak-anak saya memberikannya dengan cara dibuka dan dicampurkan dengan sedikit air. Saya pakai sedikit air madu encer di sendok agar bubuknya yang sangat ringan bisa menempel. Kali ini, sukses diterima tanpa pemberontakan, 1 sendok penuh habis ditelan.

Hasilnya baru terlihat 5 jam kemudian. Si anak tiba-tiba datang laporan ingin BAB. Diangkut ke toilet dan tidak sampai 5 menit bisnis selesai. Tidak pakai acara ngeden lama dan muka merah, yang biasanya terjadi kalau kelamaan mampet, atau kata orang kita- panas dalam.

Tentu saja tidak lupa saya cek ‘hasilnya’, very satisfying, hahaha….  All I can say is it was good and smooth :p

Buat yang belum pernah mencoba, Life 5 merupakan suplemen probiotik dari Young Living  berisi 5 jenis bakteria baik dan aktif, yang bermanfaat untuk pencernaan kita. Probiotik membantu menjaga keseimbangan flora dan bakteri baik dalam sistem pencernaan, bermanfaat untuk proses  penyerapan nutrisi dan pengeluaran racun.

Ketika pencernaan kita dikuasai oleh bakteri-bakteri jahat, daya tahan tubuh kita akan langsung terpengaruh. Bakteri-bakteri jahat berkembang biak dengan sangat cepat dalam kondisi tubuh yang acidic (asam). Sugar is acidic, maka berpesta-poralah mereka ketika kita banyak mengkonsumsi gula (dalam kasus saya, minuman tadi).

Tidak semua probiotik diciptakan dan mempunyai fungsi yang sama. Seperti produk-produk YL lainnya, I love Life 5 karena proses formulasinya yang sangat berhati-hati dan penuh pertimbangan. Mulai dari jenis bakteria yang digunakan, hingga time released capsules untuk memastikannya sampai ke sasaran yang tepat di dalam pencernaan.

Life 5 sering saya rekomendasikan untuk teman-teman yang sering mengkonsumsi obat-obatan terutama antibiotik. Antibiotik mematikan bakteri di dalam tubuh tanpa kecuali, jadi setelah selesai perawatan, gunakan Life 5  untuk memulihkan keseimbangan gut flora.

Karena kandungan probiotik yang hidup (8-10 milliar bakteri hidup di dalamnya), Life 5 harus disimpan di lemari pendingin. Untuk penggunaan, biasanya saya minum 1 kapsul malam hari dalam keadaan perut kosong sebelum tidur. Jangan digunakan bersamaan dengan suplemen lain yang mengandung essential oil, untuk memberikannya waktu bekerja secara maksimal.

Jika kamu suka artikel ini dan ingin berkomunikasi langsung dengan saya, silakan email yah!  Ingin bergabung sebagai anggota? Klik disini & saya akan membantu perkenalanmu dengan Young Living dengan dukungan penuh dari komunitas ONE DROP.

Minyak Pelarut (Carrier Oil)

minyak pelarut

Jika kamu baru mulai menggunakan essential oil, informasi tentang minyak pelarut (carrier oil) adalah salah satu yang penting untuk diketahui terlebih dahulu. Untuk informasi secara umum tentang penggunaan minyak pelarut, bisa dibaca disini yah.

Tidak hanya sebagai pelarut, carrier oil yang tepat & berkualitas baik dapat meningkatkan efektifitas essential oil yang digunakan. Berikut adalah beberapa contoh yang paling populer & manfaatnya.

avocado-oil-ind

castor-oil-ind

coconut-ind

jojoba-ind

sesame-seed-ind

sweet-almond-ind

v6indo

Semoga bermanfaat!

Norce

Jika kamu suka artikel ini dan ingin berkomunikasi langsung dengan saya, silakan email yah!  Ingin bergabung sebagai anggota? Klik disini & saya akan membantu perkenalanmu dengan Young Living dengan dukungan penuh dari komunitas ONE DROP.

PEACE & CALMING

Pertama kali mencoba Peace & Calming, saya baru mendapat starter kit & pingin membuktikan keampuhan essential oil.

Ceritanya mau makan malam, tapi si bontot yang waktu itu belum 2 tahun rewel dengan full throttle, mungkin karena mengantuk. Sebagai mama yang rasional, sebelum menemani mereka tidur saya harus mengisi perut dulu donk supaya tidak hangry (anger + hungry). Tapi bagaimana caranya ‘menjinakkan’ anak ini?

Jadilah saya iseng membuka sampel essential oil Peace and Calming yang isinya cuma 4-5 tetes itu, karena saya masih pelit dan sayang-sayang buka botol baru. 😉
Dengan asal-asalan saya colek sedikit oilnya, oleskan di kepala dan dada (intuitif yaa..) dan mengusap-ngusapkan tangan di depan hidungnya supaya tercium baunya. Daaan.. aneh bin ajaib. Ngga pake lama, anak yang barusan ngamuk-ngamuk tiba-tiba diam dan ngeloyor sendiri masuk ke dalam kamarnya. Ngga pake lama, sudah terdengar cekakak cekikik bermain dengan kakaknya. Peace restored! I was amazed, tapi amazed itu ngga bikin kenyang. Jadi sambil makan sambil mikir, ini barusan kok bisa gitu yaa…

Beberapa hari kemudian saat tidur malam, si bontot terlihat gelisah dan sering terbangun. Teringat dengan pengalaman waktu makan malam, iseng-iseng saya coba lagi jurus Peace & Calming. Kali ini saya cuma menyodorkan tangan yang sudah diolesi oil, dan digosok-gosokan di depan hidungnya. And I swear, I could see him nodded, jatuh tertidur – di dalam tidur. Off he goes to slumberland sampai jam menyusui berikutnya. Semenjak itu, Peace & Calming dinobatkan menjadi andalan saya.

Sampai hari ini, Peace & Calming never fails me, every single time! Seperti namanya, essential oil ini saya gunakan untuk membantu menenangkan anak ketika sedang cranky karena berbagai alasan, mulai dari emaknya salah ngomong (“You should say hi, not hello… Huaaaaa….!!”), rebutan mainan, sampai karena mengantuk atau kecapaian.

Dari berbagai sumber yang saya baca, anak rewel not because they do it intentionally, tapi karena anak-anak belum punya kemampuan untuk menenangkan dan mengendalikan emosinya sendiri. Semakin ia mengamuk, the more terrible they feel. Tidak nyaman buat kita, lebih tidak nyaman lagi buat mereka. Anak-anak dengan kebutuhan khusus juga sering mengalami hal ini, karena fungsi otak yang tidak teratur. Biasanya setelah menggunakan essential oil dan lebih tenang, baru saya bujuk si anak untuk tidur, berbicara atau mengalihkan perhatiannya ke hal lain.

Petualangan terbaru dengan Peace & Calming adalah di hari Minggu kemarin ketika kami sekeluarga pergi mengunjungi museum selama hampir 8 jam (termasuk perjalanan) dengan anak yang mengantuk dan tidak mau tidur siang. No meltdown and everybody had fun =)

Jika kamu suka artikel ini dan ingin berkomunikasi langsung dengan saya, silakan email yah!  Ingin bergabung sebagai anggota? Klik disini & saya akan membantu perkenalanmu dengan Young Living dengan dukungan penuh dari komunitas ONE DROP.

LEDUM, LEDUM, LEDUM la..la..la..

LEDUM INDO norce

I have a good story to tell.

Sejak 2 minggu yang lalu, saya memutuskan untuk mencoba menggunakan Ledum yang sudah duduk menganggur selama 1 tahun di dalam aroma complete set. Sejujurnya saya malas mencoba karena membayangkan baunya mungkin seperti Juvacleanse, seperti obat godok. Tapi akhirnya saya memberanikan diri membuka botol Ledum dan ketika diendus ternyata… aromanya lumayan enak, seperti teh. Jadilah saya mulai mengoles-ngoles Ledum dengan semangat terutama di bagian liver. Sehari 2-3 kali, masing-masing 3-4 tetes. Dan disini saya mau bercerita sedikit apa efek yang saya rasakan secara fisik dan emosional. Sebelumnya, maaf ya kalau dalam post ini banyak informasi yang berhubungan dengan toilet =p

FISIK

1. Frekuensi buang air besar meningkat, dari 1x menjadi 2-3 kali sehari dengan lancar dan mudah. Saya sudah melakukan colon cleanse beberapa siklus, namun tidak pernah sampai ke tahap ini.
2. Lagi lagi, maaf jika terlalu ilustratif. Bayangkan batu apung dan batu kali dengan ukuran sama dijatuhkan kedalam air. Batu apung hampir tidak bersuara, tapi batu kali suaranya jelas yah, hahahaha…. Before Ledum, I was the pumice stone. Setelahnya… you know. Dan sangat konsisten.
3. Porsi makan saya tidak bertambah dan tidak berkurang, tapi pembuangan lancar. This boggles my mind. Dan Ledum digunakan sebagai salah satu campuran dalam resep-resep petrochemical weightloss, tapiii… sampai hari ini berat badan saya tidak berkurang sedikitpun. Jadi apa donk yang dibuang? (Reminder : Ledum is a great liver detoxifier)  Ps : Please google Petrochemical weightloss, banyak info bagus!
4. Tambahan dari Deny Sentosa, if you really want to know, intip deh apa yang keluar dari tubuh kita saat pembuangan. Beberapa orang dapat melihat jejak-jejak minyak yang keluar dari tubuh mereka. OK, sampe disana aja yah, I will not go further. Buat yang mau bertanya tentang efek secara fisik,  feel free to comment below!

Berikutnya adalah efek EMOSIONAL yang saya juga masih bingung apakah karena Ledum atau karena PMS. Sejak mulai menggunakan Ledum, saya merasa punya dorongan emosional yang lebih kuat, terutama yang berhubungan dengan sadness.

Biasanya, ketika saya mendengar/ membaca berita yang sedih, I’m pretty cool about it & I don’t cry easily. Setelah Ledum, sedikit berita sedih membuat hati sangat berat dan airmata rasanya seperti mau muncrat keluar dari bola mata, bukan menetes. Lebay? I think so too, hahahaha….. Bahkan berita sedih tentang orang yang tidak saya kenal pun efeknya sangat kuat saya rasakan.

Mengapa saya cenderung mengaitkan hal ini dengan Ledum? Karena Ledum juga membantu kita melepaskan emosi yang terperangkap. What trapped emotion I have inside, saya juga masih berusaha untuk memprosesnya, it’s an ongoing journey. Dan berdasarkan informasi yang saya pelajari dari seorang instruktur TRE (Trauma Release Exercise), emosi kita juga mempunyai banyak lapisan dan apa yang nampak dari luar tidak selalu merupakan akar masalahnya.

This is exactly why I love and love my oils even more each time. It’s very interesting bagaimana essential oil yang tadinya saya coba gunakan untuk fisik, juga dapat mempengaruhi kita secara emosi. Kembali ke Ledum, what else is it good for? Cek fotonya yah… Thanks for reading =)

Jika kamu suka artikel ini dan ingin berkomunikasi langsung dengan saya, silakan email yah!  Ingin bergabung sebagai anggota? Klik disini & saya akan membantu perkenalanmu dengan Young Living dengan dukungan penuh dari komunitas ONE DROP.
X