by norce | Aug 23, 2016 | Blog, Essential Living |
Awal bulan tadi, saya berkesempatan jalan-jalan di Tokyo selama 1 minggu dengan suami. Setiap hari, kami berjalan kaki kesana kemari belasan hingga puluhan kilometer. Jadi turis ogah rugi, mesti didatengin semua donk! Selama disana, salah satu benda yang saya bawa kemana-mana setiap hari adalah Cool Azul Pain Cream. Produk yang baru dikeluarkan saat YL Convention bulan Juni kemarin ini saya dapatkan gratis saat Gold retreat di Amerika. Ceritanya habis rafting, dikasih supaya badan ngga sakit dan pegal-pegal kali ya…
Ketika kaki mulai terasa pegal, saya oleskan sedikit di bagian betis. Rasanya hangat-hangat nyaman. Pakainya ngga terlalu sering (rata-rata 3x dalam sehari) dan setiap kali juga cuma sedikit (sebesar kacang merah). Setiap malam sebelum tidur, saya menggunakannya sedikit di layer dengan Lavender lotion (setelah berendam dengan 20-30 tetes Lavender oil) supaya enak tidur tanpa kaki nyut-nyutan. Dan keesokannya sudah siap berjalan lagi tanpa sisa-sisa pegal dari malam sebelumnya. Cool Azul Pain Cream merupakan salah satu dari 2 produk Young Living yang diakui sebagai drugs ( obat-obatan) oleh FDA. Lainnya adalah Thieves Cough Drops. Young Living merupakan satu-satunya perusahaan produsen natural food dan supplement yang produknya diakui dan diijinkan menggunakan label obat-obatan bebas. Jika Cool Azul Oil & Cool Azul Sports Gel digunakan untuk meringankan rasa pegal setelah bekerja keras atau berolah raga, Cool Azul Pain cream mempunyai formula lebih kuat untuk mengurangi rasa sakit akibat cedera otot ringan (terkilir), rematik, lebam & keluhan lain pada otot dan tulang. Kandungannya : Cool Azul essential oil (active ingredient : menthol) dan Wintergreen (active ingredient : Methyl Salycylate) Untuk saat ini, Cool Azul pain cream hanya bisa didapatkan dari Young Living US.
Jika kamu suka artikel ini dan ingin berkomunikasi langsung dengan saya, silakan email yah! Ingin bergabung sebagai anggota? Klik disini & saya akan membantu perkenalanmu dengan Young Living dengan dukungan penuh dari komunitas ONE DROP.
by norce | Jul 28, 2016 | Blog, Essential Oil |
Pengantar: Posting ini bersifat informatif. Setiap orang mempunyai pandangannya masing-masing mengenai produk apa yang ingin digunakan dan bagaimana menggunakannya. Harap diingat jika essential oil bersifat sangat konsentrat, gunakan dengan sangat hati-hati baik untuk dewasa maupun anak-anak, sesuaikan dengan kenyamanan masing-masing.
Mungkin banyak teman-teman yang bertanya-tanya tentang penggunaan essential oil dengan cara internal (ditelan). Walaupun tidak terdengar oleh kita disini, cara ini sangat umum digunakan oleh orang-orang di Perancis (negara darimana cara ini diadaptasi) sampai sekarang. Berbagai kapsul berisi essential oil mudah ditemukan dan didapatkan dari farmasi-farmasi disana.
Again, kembali ke individu masing-masing nyaman atau tidak untuk menggunakan essential oil dengan cara ini. Saya pribadi termasuk yang merasa nyaman dengan ingestion, but exclusively YLEO only. Thanks to openly shared YL Seed to Seal process!
Untuk penggunaan essential oil secara internal, food grade saja tidaklah cukup. Sudah menjadi rahasia umum, jaman sekarang hampir semua bahan makanan diproses menggunakan pewarna, pengawet, perasa, pewangi yang dianggap berbahaya. Belum lagi lain seperti pestisida, GMO dsb yang biasanya tidak tercantum di label.Ttapi tetap bisa dipasarkan sebagai bahan makanan dan kita konsumsi tanpa banyak tanya karena adanya label food grade.
Di Amerika, Young Living terdaftar sebagai produk suplemen. Di kemasannya terdapat label supplement facts dan petunjuk penggunaan internal. Karena kebijakan setiap negara berbeda-beda, di luar Amerika Young Living terdaftar sebagai kosmetik, memiliki label dan petunjuk penggunaan yang berbeda. Walaupun demikian, semua produk Young Living di seluruh dunia berasal dari tempat yang sama dan diproses dengan cara yang sama pula.
Kembali ke penggunaan secara internal, berikut adalah beberapa cara yang umum digunakan:
1. Cara yang paling umum adalah dengan meneteskan ke air minum/ jus, susu almond, rice milk, madu atau agave syrup.
– Young Living memiliki produk dengan label Vitality seperti Lemon, Citrus Fresh, Grapefruit dll yang menandakan jenis-jenis essential oil yang tergolong GRAS (Generally Regarded as Safe) dan dapat digunakan secara internal.
– Selalu mulai dari kuantitas kecil ( 1-2 tetes). Dapat dilakukan beberapa kali dalam sehari tergantung keperluan. Perhatikan respon tubuh masing-masing. Jika ingin menambah kuantitasnya, lakukan secara bertahap.
– Gunakan sebagai perasa pada masakan. Jika digunakan dalam masakan yang masih sangat panas, sebagian besar molekul essential oil akan menguap dan mengurangi efek terapeutiknya. Tidak berarti menjadi sia-sia, karena menurut saya masih lebih baik dibanding menggunakan bermacam-macam perasa sintetis. Essential oil juga bisa digunakan sebagai campuran salad dressing, atau icing pada kue.
Note : air dan essential oil tidak dapat bercampur dengan baik, gunakan sedikit essential oil dalam wadah kaca atau stainless, aduk dan segera minum. Jangan gunakan wadah plastik.
2. Menggunakan kapsul
– Gunakan saat kita ingin mengkombinasikan beberapa essential oil untuk penggunaan internal atau ditujukan untuk saluran pencernaan.
– Jika essential oil yang digunakan tergolong panas/ pedas, campurkan dengan carrier oil (minyak pelarut) di dalam kapsul.
– Young Living juga memiliki berbagai suplemen dengan kandungan essential oil yang praktis digunakan dan tentu saja aman. Hampir semua produk & suplemen dari YL mengandung essential oil.
3. Sublingual (tetes dibawah lidah)
– Dalam waktu beberapa detik, essential oil yg kita teteskan akan langsung menyebar ke pembuluh darah di seluruh tubuh
– Jumlah essential oil yang digunakan lebih sedikit dibandingkan menggunakan kapsul. Jika menggunakan kapsul bisa 5 tetes, sublingual cukup 1-2 tetes. Dengan cara ini essential oil langsung masuk dan berkerja ke pembuluh darah. Jika kita telan menggunakan kapsul, normalnya kapsul akan pecah dan berinteraksi dengan asam tubuh/ lambung sebelum menyebar keseluruh tubuh (but again tergantung sasarannya kemana ya).
– Selain sublingual, kita juga bisa mengoleskan EO pilihan di bagian dalam pipi, atau ditekan ke langit-langit mulut menggunakan jempol tangan.
Caranya : teteskan EO di telapak tangan, lalu gunakan jari untuk mengambil dan mengoleskan oil.
Ingat yah untuk selalu berhati-hati & menggunakan essential oil dengan bertanggungjawab, semoga bermanfaat!
Jika kamu suka artikel ini dan ingin berkomunikasi langsung dengan saya, silakan email yah! Ingin bergabung sebagai anggota? Klik disini & saya akan membantu perkenalanmu dengan Young Living dengan dukungan penuh dari komunitas ONE DROP.
by norce | Jul 25, 2016 | Blog, Essential Oil |
Apa saja yang kita dapatkan dari essential oil yang kita gunakan setiap hari?
1. Oksigen & Antioksidan
2. Berbagai zat alami (monoterpenes, sesquiterpenes, phenols dsb)
3. Frekuensi
Walaupun didapatkan dari tumbuh-tumbuhan dan buah, essential oil tidak mengandung vitamin, protein dan enzim yang diperlukan untuk membangun sel-sel tubuh dan fungsi metabolisme.
1. Protein dan Enzim
– Protein dan enzim mempunyai ukuran molekul yang sangat besar yang tidak dapat melewati proses penyulingan bahan mentah menjadi essential oil. Ukuran molekul yang dapat melewati distilasi biasanya berkisar hingga 500 Amu (atomic mass unit – satuan massa atom), sedangkan protein dan enzim memiliki berat molekul yang berkisar di atas 10.000Amu.
Sebagai contoh, Amilase (enzim yang diperlukan untuk mencerna gula) memiliki berat molekul sekitar 45.000Amu. Kebanyakan protein lain mempunyai massa yang jauh lebih berat dari itu. Dalam proses penyulingan, suhu yang tinggi memecah protein dan enzim, karena itu essential oil yang disuling tidak mempunyai kandungan protein dan enzim.
– Pengecualian untuk essential oil yang diperoleh melalui proses cold-press, seperti Citrus essential oil yang didapatkan dari kulit buah jeruk-jerukan seperti lemon, lime, grapefruit, tangerine, dsb. Citrus essential oil dapat mengandung jejak protein (sangat sedikit), namun protein tidak berpartisipasi dalam proses penyembuhan karena mereka tidak bisa menembus kulit, menembus sel-sel atau beredar di jaringan tubuh seperti halnya molekul-molekul lain yang berukuran kecil. Ketika kita menggunakan essential oil dari buah jeruk-jerukan, jejak protein inilah yang biasanya menyebabkan gejala sensitifitas, gatal-gatal pada kulit seperti reaksi alergi.
2. Vitamin
Secara teori, vitamin dapat ditemukan dalam essential oil karena berat molekul beberapa vitamin (seperti vitamin A, C, dan E) kurang dari 500Amu. Vitamin lain, seperti B dan D, memiliki berat molekul yang lebih besar. Vitamin B12 memiliki berat molekul 1355Amu, vitamin D memiliki berat molekul 793Amu. Namun, walaupun beberapa vitamin bisa melewati proses distilasi karena bobot mereka kurang dari 500 Amu, jumlahnya yang tidak cukup signifikan untuk dianggap sebagai zat aktif. Jadi, essential oils tidak dapat dianggap / digunakan sebagai sumber vitamin.
sumber : dr. David Stewart (raindroptraining.com)
Jika kamu suka artikel ini dan ingin berkomunikasi langsung dengan saya, silakan email yah! Ingin bergabung sebagai anggota? Klik disini & saya akan membantu perkenalanmu dengan Young Living dengan dukungan penuh dari komunitas ONE DROP.
by norce | Jul 21, 2016 | Blog, Essential Oil |
Bisakah kita mengalami overdosis ketika menggunakan essential oil? Jawabannya adalah iya dan tidak, ketika digunakan dengan berhati-hati dan bertanggung jawab, bisa dikatakan tidak ada resiko overdosis.
1. Kapan essential oil bisa dianggap overdosis dan apa resikonya?
Secara definitif overdosis adalah ketika seseorang (bayi, anak maupun dewasa, hewan) mengalami reaksi keracunan karena penggunaan suatu produk (obat-obatan, essential oil, dll) terlalu banyak pada satu waktu, atau karena menggunakan produk secara berlebihan dalam waktu panjang dan berketerusan.
Seringkali dalam penggunaan essential oil, reaksi detoks disalahpahami sebagai reaksi overdosis.
2. Berapa tetes essential oil yang dianggap terlalu banyak bagi setiap orang berbeda-beda dan tidak dapat dibandingkan.
Menurut dr. Peter Minke, panduan aman menggunakan essential oil adalah 1 tetes untuk setiap 10 kg berat badan. Ini merupakan panduan yah, setiap orang dapat menggunakan lebih atau kurang dari panduan tsb, mengikuti respon tubuh masing-masing. Kita disarankan untuk selalu memulai dengan kuantiti terkecil dan encerkan. Setiap orang juga memiliki sensitifitas yang berbeda terhadap berbagai essential oil, so ALWAYS observe and pay attention to your body response. Use our common sense, Young Living bahkan juga memiliki essential oil blend dengan nama tersebut 😉
3. Good to know : Lethal Dose
Menurut Pacific Institute of Aromatherapy, beberapa essential oil mempunyai kandungan yang dapat mematikan jika digunakan dalam dosis tertentu (lethal dose). FYI, essential oil yang termasuk ke golongan ini tidak untuk digunakan oleh publik dan tidak tersedia untuk dibeli dari Young Living.
Patokan Lethal Dose ( LD, dosis yang mematikan) dalam penggunaan essential oil adalah 1 gram per 1 kilogram berat badan. Setiap essential oil mempunyai indeks LD yang berbeda-beda. Ada yang kurang dari 1 gram (sangat mematikan), ada pula yang lebih dari 8gram per kilogram berat badan. Lethal Dose ini berdasarkan / berlaku hanya untuk essential oil yang benar-benar natural, tanpa tambahan zat kimia buatan, tidak terkontaminasi dsb.
Sebelum panik dan kebingungan, contoh untuk memperjelas adalah sebagai berikut :
Jika seorang dewasa memiliki berat badan 70kg, dosis yang mematikan bagi orang tersebut adalah 70gram essential oil. 70 gram essential oil sama dengan 70ml. Apakah kita menggunakan 70ml essential oil sekaligus pada satu waktu? Tentu saja tidak!
4. Di poin (1), disebutkan tentang penggunaan essential oil yang berkepanjangan. Apa maksudnya?
Maksudnya adalah ketika seseorang menggunakan satu jenis essential oil terus menerus secara konsisten, rutin setiap hari dalam waktu panjang dan tanpa diselingi hal lainnya – termasuk aktifitas normal seperti makan, minum, buang air, olahraga dan berkeringat). Which is you know, very unlikely.
Essential oil yang murni dan natural, dapat diproses dengan baik oleh sistem tubuh manusia dan hewan yang normal. Sisa komponen yang tidak terpakai akan dikeluarkan oleh tubuh dalam waktu beberapa jam.
Jadi, perlukah kita panik ketika mendengar tentang overdosis atau keracunan essential oil?
Tidak perlu. Tapi baca dan saring beritanya dengan benar, ambil hikmahnya dengan bijaksana yah. Gunakan essential oil dengan bertanggung jawab.
Semoga bermanfaat!
Jika kamu suka artikel ini dan ingin berkomunikasi langsung dengan saya, silakan email yah! Ingin bergabung sebagai anggota? Klik disini & saya akan membantu perkenalanmu dengan Young Living dengan dukungan penuh dari komunitas ONE DROP.
by norce | Jul 20, 2016 | Blog, Essential Oil |
Gara-gara menulis satu kata imun di komentar, jadi banyak yang bertanya, bisakah kita menjadi imun alias kebal terhadap essential oil? Kalau sudah keseringan pakai, bisa nih ngga efek lagi? Jawaban singkat dan cepatnya adalah TIDAK. No. Badan kita tidak akan pernah menjadi kebal terhadap essential oil
Trus, kenapa kadang-kadang sudah mencoba oil yang katanya bagus tapi ngga efek? Si A, B, C pake Thieves oke banget ceritanya, kok anak saya ngga efek? D, E, F pakai RC, batuknya hilang dalam 2 hari, anak saya sudah 2 mingguan ngga membaik juga?
Kalau kejadiannya seperti diatas – merasa oiling tidak lagi efektif, coba ditelusuri apakah kita sudah menggunakan essential oil yang tepat sasaran? Apakah kita benar-benar tahu apa root causenya? Sesuatu yang gejalanya tampak sama dari luar (misal batuk, pilek, alergi), belum tentu disebabkan oleh pencetus yang sama. Dan seringkali keluhan tersebut bukanlah penyakit, melainkan petunjuk dari tubuh bahwa ada sesuatu yang perlu kita perhatikan dan perbaiki.
Essential oil bukan obat. Fungsinya adalah untuk membantu menunjang fungsi tubuh yang normal, menjaga keseimbangan, dengan catatan kita juga sudah menjalankan pola hidup yang seimbang. Jika kita rajin oiling dengan harapan kita akan tetap sehat wal-afiat tanpa usaha lain, that’s not gonna happen.
Pengalaman pribadi :
Pertama kali saya menggunakan essential oil gara-gara desperate si bontot batuk hampir dua bulan ngga kelar-kelar. Bolak balik ke dokter dikasih obat ini itu, mendingan ngga sampe seminggu terus lanjut batuk lagi. Lalu saya mulai mencoba essential oil. Singkat cerita, ngefek banget deh nih oil, beberapa kali oles langsung mendingan batuknya.
Tapi terus terang aja, walaupun jadi jauh mendingan, tidak berarti batuknya berhenti sama sekali. Kadang-kadang batuk di pagi hari. Besokannya batuk siang-siang. Hari lain batuknya malam-malam. Batuknya berdahak loh. But for the rest of the day, ngga kedengeran apa-apa. Kenapa ya?
Sampai suatu hari, tiba-tiba dia batuk ngga berhenti seharian. Entah sudah berapa macam essential oil yang digunakan, dari 30 menit sekali hingga bisa dibilang nonstop aplikasi selama beberapa jam. Akhirnya dibantu dengan 1 sachet Singular (obat batuk dari dokter). Berhenti batuknya 1 jam, trus mulai lagi batuk-batuk sampai keesokan paginya. Stress? Sudah pasti. I don’t even remember how did we get thru that night.
Jadi ragu-ragu dengan essential oil? No, I don’t, tapi sempat terpikir anak ini sudah mulai kebal kali ya. Trus mulai parno, saya melakukan hal bodoh ngga sih, ntar nih anak jadi kenapa-napa ngga ya. Ibu-ibu dan bapak-bapak jika pernah berpikir begitu, you are not the only one. Selain saya, juga banyak orangtua lain yang pernah jadi galau begini (berdasarkan obrolan teman-teman di oiler chat group).
I have full faith with my oils. There must be something that’s not done right, that’s why oiling didn’t help. Setelah Singular ngga nolong, saya kekeuh untuk tidak memberi obat-obatan lain dan mulai berpikir, makan apa yah nih anak kemarin-kemarin. Malam itu, setelah ngebut googling & baca-baca tentang batuk berkepanjangan, saya baru sadar kalau batuk-batuk ini dimulai sejak peralihan dari breastfeed ke susu formula. Jadi diputuskan, besok paginya akan saya bawa ke dokter untuk dicek.
Hasil cek dokter pagi itu yang membuat saya tambah yakin bahwa :
(1) My oils worked. Menurut dokter, paru-paru anak saya bersih, ngga ada dahak, no wheezing, lymph nodes ngga bengkak (tidak ada infeksi), dsb. Padahal ketika batuk, saya bisa mendengar suara dahaknya.
(2) Seharian itu ngga minum su-for, anak saya tidak batuk sama sekali, even without oiling. Setelah selama beberapa hari bebas dari su-for, saya iseng mencoba memberi 1 botol, langsung batuk lagi tidak lama kemudian.
Jadi untuk anak saya, pencetus batuk yang berkepanjangan adalah susu formulanya. Silakan google masing-masing ya berbagai artikel tentang susu dan kesehatan. Kesimpulan ini merupakan pendapat dan pengalaman pribadi saya.
Saya tidak perduli dengan merek, sejak saat itu anak-anak saya tidak pernah lagi minum susu (sapi) maupun susu formula lain. Tidak hanya susu, sejak saat itu saya jadi sangat memperhatikan apa yang masuk ke dalam perut dan tubuh mereka dan kami sekeluarga walaupun belum ideal.
Karena saya tahu setiap jenis makanan yang masuk ke perut setiap orang dirumah, sangat mudah untuk menemukan “biang kerok” saat salah satu tiba-tiba mengeluh tidak enak badan. Saya mulai belajar untuk kritis mengenali “root cause” dan lebih kalem saat menggunakan essential oil yang tepat untuk membantu tubuh.
Jadi kembali ke topik, badan kita tidak akan pernah kebal terhadap essential oils. Kita hanya perlu memperhatikan dan mendengarkan petunjuk tubuh kita, baru gunakan essential oil yang tepat sebagai penunjang (atau metode lainnya). Untuk mendapatkan diagnosa yang tepat, disarankan untuk selalu berkonsultasi dengan ahlinya yah.
Semoga bermanfaat!
Jika kamu suka artikel ini dan ingin berkomunikasi langsung dengan saya, silakan email yah! Ingin bergabung sebagai anggota? Klik disini & saya akan membantu perkenalanmu dengan Young Living dengan dukungan penuh dari komunitas ONE DROP.