Overdosis Essential Oil

Bisakah kita mengalami overdosis ketika menggunakan essential oil? Jawabannya adalah iya dan tidak, ketika digunakan dengan berhati-hati dan bertanggung jawab, bisa dikatakan tidak ada resiko overdosis.

1. Kapan essential oil bisa dianggap overdosis dan apa resikonya?
Secara definitif overdosis adalah ketika seseorang (bayi, anak maupun dewasa, hewan) mengalami reaksi keracunan karena penggunaan suatu produk  (obat-obatan, essential oil, dll) terlalu banyak pada satu waktu, atau karena menggunakan produk secara berlebihan dalam waktu panjang dan berketerusan.

Seringkali dalam penggunaan essential oil, reaksi detoks disalahpahami sebagai reaksi overdosis.

2. Berapa tetes essential oil yang dianggap terlalu banyak bagi setiap orang berbeda-beda dan tidak dapat dibandingkan.
Menurut dr. Peter Minke, panduan aman menggunakan essential oil adalah 1 tetes untuk setiap 10 kg berat badan. Ini merupakan panduan yah, setiap orang dapat menggunakan lebih atau kurang dari panduan tsb, mengikuti respon tubuh masing-masing. Kita disarankan untuk selalu memulai dengan kuantiti terkecil dan encerkan. Setiap orang juga memiliki sensitifitas yang berbeda terhadap berbagai essential oil, so ALWAYS observe and pay attention to your body response. Use our common sense, Young Living bahkan juga memiliki essential oil blend dengan nama tersebut 😉

3. Good to know : Lethal Dose
Menurut Pacific Institute of Aromatherapy, beberapa essential oil mempunyai kandungan yang dapat mematikan jika digunakan dalam dosis tertentu (lethal dose). FYI, essential oil yang termasuk ke golongan ini tidak untuk digunakan oleh publik dan tidak tersedia untuk dibeli dari Young Living.
Patokan Lethal Dose ( LD, dosis yang mematikan) dalam penggunaan essential oil adalah 1 gram per 1 kilogram berat badan. Setiap essential oil mempunyai indeks  LD yang berbeda-beda. Ada yang kurang dari 1 gram (sangat mematikan), ada pula yang lebih dari 8gram per kilogram berat badan. Lethal Dose ini berdasarkan / berlaku hanya untuk essential oil yang benar-benar natural, tanpa tambahan zat kimia buatan, tidak terkontaminasi dsb.

Sebelum panik dan kebingungan, contoh untuk memperjelas adalah sebagai berikut :
Jika seorang dewasa memiliki berat badan 70kg, dosis yang mematikan bagi orang tersebut adalah 70gram essential oil. 70 gram essential oil sama dengan 70ml. Apakah kita menggunakan 70ml essential oil sekaligus pada satu waktu? Tentu saja tidak!

4. Di poin (1), disebutkan tentang penggunaan essential oil yang berkepanjangan. Apa maksudnya?
Maksudnya adalah ketika seseorang menggunakan satu  jenis essential oil terus menerus secara konsisten, rutin setiap hari dalam waktu panjang dan tanpa diselingi hal lainnya – termasuk aktifitas normal seperti makan, minum, buang air, olahraga dan berkeringat). Which is you know, very unlikely.
Essential oil yang murni dan natural, dapat diproses dengan baik oleh sistem tubuh manusia dan hewan yang normal. Sisa komponen yang tidak terpakai akan dikeluarkan oleh tubuh dalam waktu beberapa jam.

Jadi, perlukah kita panik ketika mendengar tentang overdosis atau keracunan essential oil?
Tidak perlu. Tapi baca dan saring beritanya dengan benar, ambil hikmahnya dengan bijaksana yah. Gunakan essential oil dengan bertanggung jawab.

Semoga bermanfaat!

Jika kamu suka artikel ini dan ingin berkomunikasi langsung dengan saya, silakan email yah!  Ingin bergabung sebagai anggota? Klik disini & saya akan membantu perkenalanmu dengan Young Living dengan dukungan penuh dari komunitas ONE DROP.

Kebal terhadap Essential Oil?

Gara-gara menulis satu kata imun di komentar,  jadi banyak yang bertanya, bisakah kita menjadi imun alias kebal terhadap essential oil? Kalau sudah keseringan pakai, bisa nih ngga efek lagi? Jawaban singkat dan cepatnya adalah TIDAK. No. Badan kita tidak akan pernah menjadi kebal terhadap essential oil

Trus, kenapa kadang-kadang sudah mencoba oil yang katanya bagus tapi ngga efek? Si A, B, C pake Thieves oke banget ceritanya, kok anak saya ngga efek? D, E, F pakai RC, batuknya hilang dalam 2 hari, anak saya sudah 2 mingguan ngga membaik juga?

Kalau kejadiannya seperti diatas – merasa oiling tidak lagi efektif, coba ditelusuri apakah kita sudah menggunakan essential oil yang tepat sasaran? Apakah kita benar-benar tahu apa root causenya? Sesuatu yang gejalanya tampak sama dari luar (misal batuk, pilek, alergi), belum tentu disebabkan oleh pencetus yang sama. Dan seringkali keluhan tersebut bukanlah penyakit, melainkan petunjuk dari tubuh bahwa ada sesuatu yang perlu kita perhatikan dan perbaiki.

Essential oil bukan obat. Fungsinya adalah untuk membantu menunjang fungsi tubuh yang normal, menjaga keseimbangan, dengan catatan kita juga sudah menjalankan pola hidup yang seimbang.  Jika kita rajin oiling dengan harapan kita akan tetap sehat wal-afiat tanpa usaha lain, that’s not gonna happen.

Pengalaman pribadi :
Pertama kali saya menggunakan essential oil gara-gara desperate si bontot batuk  hampir  dua bulan ngga kelar-kelar. Bolak balik ke dokter dikasih obat ini itu, mendingan ngga sampe seminggu terus lanjut batuk lagi. Lalu saya mulai mencoba essential oil. Singkat cerita, ngefek banget deh nih oil, beberapa kali oles langsung mendingan batuknya.

Tapi terus terang aja, walaupun jadi jauh mendingan, tidak berarti batuknya berhenti sama sekali. Kadang-kadang batuk di pagi hari. Besokannya batuk siang-siang. Hari lain batuknya malam-malam. Batuknya  berdahak loh. But for the rest of the day, ngga kedengeran apa-apa. Kenapa ya?

Sampai suatu hari, tiba-tiba dia batuk ngga berhenti seharian. Entah sudah berapa macam essential oil yang digunakan, dari 30 menit sekali hingga bisa dibilang nonstop aplikasi selama beberapa jam. Akhirnya dibantu dengan 1 sachet Singular (obat batuk dari dokter). Berhenti batuknya 1 jam, trus mulai lagi batuk-batuk sampai keesokan paginya. Stress? Sudah pasti. I don’t even remember how did we get thru that night.

Jadi ragu-ragu dengan essential oil? NoI don’t, tapi sempat terpikir anak ini sudah mulai kebal kali ya. Trus mulai parno, saya melakukan hal bodoh ngga sih, ntar nih anak jadi kenapa-napa ngga ya. Ibu-ibu dan bapak-bapak jika pernah berpikir begitu, you are not the only one. Selain saya, juga banyak orangtua lain yang pernah jadi galau begini (berdasarkan obrolan teman-teman di oiler chat group).

I have full faith with my oils. There must be something that’s not done right, that’s why oiling didn’t help. Setelah Singular ngga nolong, saya kekeuh untuk tidak memberi obat-obatan lain dan mulai berpikir, makan apa yah nih anak kemarin-kemarin. Malam itu, setelah ngebut googling & baca-baca tentang batuk berkepanjangan, saya baru sadar kalau batuk-batuk ini dimulai sejak peralihan dari breastfeed ke susu formula. Jadi diputuskan, besok paginya akan saya bawa ke dokter untuk dicek.

Hasil cek dokter pagi itu yang membuat saya tambah yakin bahwa :
(1) My oils worked. Menurut dokter, paru-paru anak saya bersih, ngga ada dahak, no wheezinglymph nodes ngga bengkak (tidak ada infeksi), dsb. Padahal ketika batuk, saya bisa mendengar suara dahaknya.
(2)  Seharian itu ngga minum su-for, anak saya tidak batuk sama sekali, even without oiling. Setelah selama beberapa hari bebas dari su-for,  saya iseng mencoba memberi 1 botol,  langsung batuk lagi tidak lama kemudian.
Jadi untuk anak saya, pencetus batuk yang berkepanjangan adalah susu formulanya. Silakan google masing-masing ya berbagai artikel tentang susu dan kesehatan. Kesimpulan ini merupakan pendapat dan pengalaman pribadi saya.

Saya tidak perduli dengan merek, sejak saat itu anak-anak saya tidak pernah  lagi minum susu (sapi) maupun susu formula lain. Tidak hanya susu, sejak saat itu saya jadi sangat memperhatikan apa yang masuk ke dalam perut dan tubuh mereka dan kami sekeluarga walaupun belum ideal.

Karena saya tahu setiap jenis makanan yang masuk ke perut setiap orang dirumah, sangat mudah untuk menemukan “biang kerok” saat salah satu tiba-tiba mengeluh tidak enak badan. Saya mulai  belajar untuk kritis mengenali “root cause” dan lebih kalem saat menggunakan essential oil yang tepat untuk membantu tubuh.

Jadi kembali ke topik, badan kita tidak akan pernah kebal terhadap essential oils. Kita hanya perlu memperhatikan dan mendengarkan petunjuk tubuh kita, baru gunakan essential oil yang tepat sebagai penunjang (atau metode lainnya). Untuk mendapatkan diagnosa yang tepat, disarankan untuk selalu berkonsultasi dengan ahlinya yah.

Semoga bermanfaat!

Jika kamu suka artikel ini dan ingin berkomunikasi langsung dengan saya, silakan email yah!  Ingin bergabung sebagai anggota? Klik disini & saya akan membantu perkenalanmu dengan Young Living dengan dukungan penuh dari komunitas ONE DROP.

Reaksi Detoks dari Penggunaan Essential Oil

Secara sederhana, proses detoks/ cleansing adalah saat tubuh kita mengeluarkan sisa-sisa metabolisme dan zat-zat yang tidak bermanfaat keluar dari tubuh. Proses ini terjadi secara alami, memastikan sistem tubuh tetap sehat, tidak tercemar dan berfungsi dengan baik. Setiap organ tubuh kita memiliki mekanisme untuk membersihkan diri.

While our body is very capable of doing a wonderful job cleansing and detoxing itself, tidak semua zat-zat yang perlu dikeluarkan dapat diolah oleh tubuh kita. Kita dapat mendukung proses detoksifikasi/ cleansing dengan cara berpuasa, mengkonsumsi jenis makanan tertentu, minuman herbal atau dengan essential oil. Dalam proses ini, beberapa individu dapat mengalami reaksi yang tidak nyaman bahkan mengganggu, selanjutnya kita sebut sebagai detox reaction /reaksi detoks.

Setiap hari, banyak faktor seperti makanan, stress, obat-obatan, produk rumah tangga dan polusi membebani tubuh. Terdapat juga zat-zat kimia buatan yang tidak dikenali oleh tubuh dan karenanya tidak dapat diolah dan dikeluarkan dengan cara alami.  Agar tidak beredar dalam sirkulasi darah, zat-zat asing tersebut di simpan dan disembunyikan dalam lapisan lemak yang melapisi organ seperti liver, jantung, ginjal dsb. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan atau penyakit yang menggerogoti organ tertentu, (seperti) muncul tiba-tiba walaupun yang bersangkutan tampak sehat-sehat saja.

Oleh liver (hati)  yang merupakan organ detoksifikasi terbesar dalam tubuh kita, sisa-sisa metabolisme (termasuk kelebihan hormon) dari seluruh tubuh disaring dan diproses  sebelum dikeluarkan melalui buang air dan keringat. Ketika liver tercemar dan overload , sebagian dari racun-racun yang tidak dapat tersimpan akan mencari jalan tercepat untuk keluar dari tubuh dan jalan itu adalah melalui kulit. Ketika itulah kita mulai mengalami berbagai keluhan kulit seperti bintik-bintik merah, gatal-gatal, eksim, proses penyembuhan kulit yang sangat lama dsb.

Ketika kita menggunakan essential oil, proses detoksifikasi merupakan “bonus” yang tidak dapat kita elakkan. Dengan kandungan berbagai konstitusi alami, frekuensi dan anti-oksidan yang tinggi, essential oil mempunyai kemampuan untuk mengurai racun di dalam tubuh dengan sangat cepat. Tubuh kita tidak dapat mengeluarkan racun terurai ini dengan kecepatan yang sama, apalagi jika liver tercemar dan saluran pembuangan tubuh kita (usus) tersumbat.  Selain lewat kulit, racun-racun tersebut akan mulai bersirkulasi di dalam sistem tubuh, menyebabkan ketidaknyamanan hingga seperti jatuh sakit.

Apa saja pemicu reaksi detoks :
1. Bakteri-bakteri yang mati bersamaan dalam jumlah besar saat proses cleansing, dapat melepaskan racun yang menyebabkan rasa tidak nyaman pada tubuh kita. Colon cleanse, penggunaan probiotik, enzim pencernaan,  dan parasite cleanse dapat memicu kematian bakteri seperti ini.
2. Proses cleansing yang menyebabkan organ-organ tubuh (terutama hati sebagai gudang residu obat dan racun) melepaskan racun-racun yang menumpuk di dalamnya.
3. Puasa atau penggunaan weightloss supplement, yang meluruhkan lemak dengan cepat. Lemak  merupakan tempat penyimpanan racun (seperti dijelaskan diatas), ketika ia luruh maka racun yang terdapat di dalamnya juga akan terurai.

Manifestasi reaksi detox (yang dapat terjadi setelah penggunaan essential oil / metode cleansing lainnya) :
1. Diare/ buang-buang air kecil/besar
2. Mual
3. Merasa sangat lelah
4. Kram perut atau bagian tubuh lainnya
5. Sakit kepala  (karena penumpukan racun dalam darah atau pH badan tinggi)
6. Rasa tidak nyaman, pegal, ngilu
7. Menjadi susah tidur (dikarenakan pH badan tinggi)
8. Hidung mampet, gejala seperti flu dan batuk
9. Demam ringan/ suhu tubuh meningkat
10. Tekanan darah menurun
11. Bintik-bintik merah/ eksim/ gatal-gatal ( terutama yang mempunyai pH badan tinggi)
12. Rasa emosional / mood swing

Note : Individu dengan pH badan tinggi (asam) lebih rentan terhadap efek-efek detoks tersebut diatas.
Reaksi detoks hanya bersifat sementara, akan membaik dan menghilang seiring waktu setelah racun-racun yang menumpuk berhasil dikurangi / dikeluarkan dari dalam tubuh. Biasanya berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu.

Untuk mengurangi rasa tidak nyaman karena efek detoks :
1. Hentikan penggunaan EO / cleansing product untuk sementara.
2. Minum air (putih) sebanyak mungkin, konsumsi makanan segar seperti sayur dan buah yang mengandung banyak serat yang membantu proses pengeluaran racun dari tubuh.
3. Berpuasa secara teratur
4. Mulai gunakan essential oil dari kuantitas terkecil. Beri waktu untuk membiasakan tubuh dengan prosesnya  secara perlahan dan bertahap. Less is more.
5. Mulai dengan Colon Cleanse. Colon cleanse bertujuan membersihkan saluran perncernaan terutama usus dari berbagai sisa metabolisme & makanan yang tidak dapat dicerna dan dikeluarkan dari dalam tubuh. It might shock you berapa kilogram berat badan yang dapat berkurang setelah proses ini, karena banyaknya “sampah” yang menumpuk di dalam usus. For better understanding, saya sangat merekomendasikan buku Inner Transformation with Essential Oil (Dr. LeAnne Dearduff).
6. Gunakan supplemen seperti Alkalime untuk membantu menetralkan asam tubuh, Sulfurzyme untuk menunjang daya tahan tubuh, Digest and Cleanse untuk menunjang sistem pencernaan.

Jika kamu suka artikel ini dan ingin berkomunikasi langsung dengan saya, silakan email yah!  Ingin bergabung sebagai anggota? Klik disini & saya akan membantu perkenalanmu dengan Young Living dengan dukungan penuh dari komunitas ONE DROP.

Minyak Pelarut (Carrier Oil)

minyak pelarut

Jika kamu baru mulai menggunakan essential oil, informasi tentang minyak pelarut (carrier oil) adalah salah satu yang penting untuk diketahui terlebih dahulu. Untuk informasi secara umum tentang penggunaan minyak pelarut, bisa dibaca disini yah.

Tidak hanya sebagai pelarut, carrier oil yang tepat & berkualitas baik dapat meningkatkan efektifitas essential oil yang digunakan. Berikut adalah beberapa contoh yang paling populer & manfaatnya.

avocado-oil-ind

castor-oil-ind

coconut-ind

jojoba-ind

sesame-seed-ind

sweet-almond-ind

v6indo

Semoga bermanfaat!

Norce

Jika kamu suka artikel ini dan ingin berkomunikasi langsung dengan saya, silakan email yah!  Ingin bergabung sebagai anggota? Klik disini & saya akan membantu perkenalanmu dengan Young Living dengan dukungan penuh dari komunitas ONE DROP.

PEACE & CALMING

Pertama kali mencoba Peace & Calming, saya baru mendapat starter kit & pingin membuktikan keampuhan essential oil.

Ceritanya mau makan malam, tapi si bontot yang waktu itu belum 2 tahun rewel dengan full throttle, mungkin karena mengantuk. Sebagai mama yang rasional, sebelum menemani mereka tidur saya harus mengisi perut dulu donk supaya tidak hangry (anger + hungry). Tapi bagaimana caranya ‘menjinakkan’ anak ini?

Jadilah saya iseng membuka sampel essential oil Peace and Calming yang isinya cuma 4-5 tetes itu, karena saya masih pelit dan sayang-sayang buka botol baru. 😉
Dengan asal-asalan saya colek sedikit oilnya, oleskan di kepala dan dada (intuitif yaa..) dan mengusap-ngusapkan tangan di depan hidungnya supaya tercium baunya. Daaan.. aneh bin ajaib. Ngga pake lama, anak yang barusan ngamuk-ngamuk tiba-tiba diam dan ngeloyor sendiri masuk ke dalam kamarnya. Ngga pake lama, sudah terdengar cekakak cekikik bermain dengan kakaknya. Peace restored! I was amazed, tapi amazed itu ngga bikin kenyang. Jadi sambil makan sambil mikir, ini barusan kok bisa gitu yaa…

Beberapa hari kemudian saat tidur malam, si bontot terlihat gelisah dan sering terbangun. Teringat dengan pengalaman waktu makan malam, iseng-iseng saya coba lagi jurus Peace & Calming. Kali ini saya cuma menyodorkan tangan yang sudah diolesi oil, dan digosok-gosokan di depan hidungnya. And I swear, I could see him nodded, jatuh tertidur – di dalam tidur. Off he goes to slumberland sampai jam menyusui berikutnya. Semenjak itu, Peace & Calming dinobatkan menjadi andalan saya.

Sampai hari ini, Peace & Calming never fails me, every single time! Seperti namanya, essential oil ini saya gunakan untuk membantu menenangkan anak ketika sedang cranky karena berbagai alasan, mulai dari emaknya salah ngomong (“You should say hi, not hello… Huaaaaa….!!”), rebutan mainan, sampai karena mengantuk atau kecapaian.

Dari berbagai sumber yang saya baca, anak rewel not because they do it intentionally, tapi karena anak-anak belum punya kemampuan untuk menenangkan dan mengendalikan emosinya sendiri. Semakin ia mengamuk, the more terrible they feel. Tidak nyaman buat kita, lebih tidak nyaman lagi buat mereka. Anak-anak dengan kebutuhan khusus juga sering mengalami hal ini, karena fungsi otak yang tidak teratur. Biasanya setelah menggunakan essential oil dan lebih tenang, baru saya bujuk si anak untuk tidur, berbicara atau mengalihkan perhatiannya ke hal lain.

Petualangan terbaru dengan Peace & Calming adalah di hari Minggu kemarin ketika kami sekeluarga pergi mengunjungi museum selama hampir 8 jam (termasuk perjalanan) dengan anak yang mengantuk dan tidak mau tidur siang. No meltdown and everybody had fun =)

Jika kamu suka artikel ini dan ingin berkomunikasi langsung dengan saya, silakan email yah!  Ingin bergabung sebagai anggota? Klik disini & saya akan membantu perkenalanmu dengan Young Living dengan dukungan penuh dari komunitas ONE DROP.

X